Peneliti Pakai Game Super Mario Bros untuk Tes Kepintaran Model AI, Hasilnya Mengejutkan

Game Super Mario Bross. (Sumber: Nintendo)

Indogamers.com - Tim peneliti dari Hao AI Lab menguji kecerdasan buatan (AI) untuk main game Super Mario Bros.

Hasil yang dipamerkan via X pada 1 Maret 2025 menunjukkan, model AI dengan logika kuat justru kalah dari AI responsif, ketika diberi tugas menyelesaikan game real-time.

Eksperimen ini menggunakan versi emulasi game klasik Nintendo yang terintegrasi dengan framework GamingAgent buatan Hao Lab.

Sistem tersebut menunjang AI mengontrol karakter Mario via kode Python berdasarkan instruksi sederhana, seperti "Lompat lewati musuh," serta tangkapan layar kondisi game.

Baca Juga: 7 Fakta Menarik Muse, Model AI untuk Bikin Visual Video Game

Dalam pengujian, Claude 3.7 dari Anthropic menjadi model AI paling unggul.

Model ini mampu melompat tepat waktu, menghindari musuh dengan akurat, dan menyusun strategi gerakan secara efisien.

Claude 3.5 juga menunjukkan performa baik, tapi kalah dalam hal kelincahan dan reaksi cepat.

Sebaliknya, Chat GPT dari OpenAI dan Gemini 1.5 Pro dari Google yang dikenal unggul dalam penalaran justru tertinggal.

Kedua model tersebut sulit menyesuaikan diri dengan ritme game, sering terlambat merespons tantangan, dan mengalami kekalahan lebih cepat.

Baca Juga: Apa Saja Manfaat Muse untuk Pengembangan Video Game?

Peneliti menyimpulkan, kesuksesan dalam Super Mario Bros lebih bergantung pada kecepatan reaksi dibanding pemrosesan logika kompleks.

Sedikit keterlambatan dalam mengambil keputusan bisa membuat Mario jatuh ke lubang atau terkena musuh.

Meski hanya eksperimen, studi tersebut berhasil menunjukkan bahwa model AI dengan kemampuan analitis tinggi belum tentu unggul dalam tugas berbasis refleks dan adaptasi cepat.

Hao AI Lab kini telah merilis framework GamingAgent secara open-source di GitHub untuk publik yang ingin mencoba pengujian serupa.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI