5 Fakta Buruk Game Mahal Gran Saga Versi Global Dipastikan Tutup, Cuma Bertahan 4 Bulan

Game Gran Saga. (Sumber: Pocket Gamer)

Indogamers.com - Game Gran Saga versi global tumbang hanya empat bulan setelah dirilis. Pengenbang bakal mematikan server pada 30 April 2025.

Padahal, game rilisan 7 November 2024 ini datang dengan modal besar.

Di antaranya, anggaran 25 juta dolar AS atau Rp393 miliar, grafis keren ala Final Fantasy, bahkan pakai soundtrack dari Yoko Shimomura, komposer legend di dunia gaming.

Kenapa game Gran Saga malah gagal total? Simak lima alasan yang bikin game ini tidak bisa bertahan lama.

1. Gameplay Auto-Pilot, Pemain Cuma Jadi Penonton

Banyak pemain kecewa karena Gran Saga terasa seperti game yang main sendiri.

Fitur auto-battle terlalu dominan, bikin gamer lebih banyak menonton ketimbang benar-benar bertarung.

Alhasil, keseruan yang seharusnya bikin pemain betah malah hilang.

2. Leveling Nggak Ngotak

Pemain baru mungkin menikmati awal game, tetapi begitu sampai pada level 50, semuanya terasa mentok.

Bos-bos terlalu OP, progres melambat, dan pemain jadi terpaksa grinding lebih lama, padahal hadiahnya nggak sepadan.

Baca Juga: Metacritic Rilis Publisher Game Terbaik 2024, Ini Daftar Lengkapnya: Sega Geser Capcom di Posisi Puncak

3. Pay-to-Win Parah

Gran Saga juga dihujani kritik karena punya sistem monetisasi agresif.

Microtransaction di game ini mahal dan cenderung pay-to-win.

Kalau nggak rela keluar duit, siap-siap saja kalah saing sama pemain lain yang boros buat beli upgrade.

4. Bug dan Masalah Teknis

Bukan cuma gameplay dan sistem leveling, Gran Saga juga disebut punya banyak bug plus masalah teknis yang bikin pengalaman bermain jadi nggak nyaman.

Baca Juga: Analis Game Prediksi GTA VI Berpeluang Dijual dengan Harga Fantastis, Segini Kisarannya

5. Pemain Anjlok, Server Jadi Kota Hantu

Data dari SteamDB menunjukkan game Gran Saga cuma punya 547 pemain puncak setelah rilis, angka yang super kecil untuk genre MMORPG.

Lalu, pada Februari 2025, pemain aktifnya bahkan tak bisa nembus 200 orang.

Bandingkan dengan Final Fantasy XIV yang masih punya lebih dari 15.000 pemain bersamaan.

Karena makin sepi, developer Gran Saga akhirnya menyerah dan menutup game ini lebih awal.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI