Indogamers.com-Mantan Presiden Sony Interactive Entertainment Worldwide Studios, Shuhei Yoshida, dalam sebuah wawancara dengan PlayStation Inside membahas tentang kenaikan harga video game, seiring keputusan Nintendo mematok harga USD 80 untuk Mario Kart World.
“Saya pikir itu akan terjadi cepat atau lambat, mungkin bukan dari Nintendo, tapi akan terjadi pada akhirnya,” kata Yoshida.
“Kita hidup di masa yang kontras, di mana inflasi adalah nyata dan signifikan, namun orang-orang mengharapkan game yang semakin ambisius dan karena itu mahal untuk dikembangkan dengan harga yang sama. Ini adalah persamaan yang mustahil.
Baca Juga: Berkat Switch 2 dan GTA 6, Industri Game Diprediksi Tembus Rekor Rp1.482 Triliun pada 2027
Menurutnya, segala sesuatu dalam video game saat ini lebih maju dan lebih menuntut teknologi daripada sebelumnya, dan karena itu membutuhkan lebih banyak sumber daya.
Setiap penerbit atau produsen menetapkan harga gamenya, tentu saja, tetapi pada akhirnya inti dari masalah ini terletak pada biaya produksi.
Dan itulah mengapa para pelaku industri sangat ingin mendiversifikasi pendapatan mereka, untuk terus memproduksi game AAA yang dibeli masyarakat sebelum yang lain.
Ia menambahkan, pada dasarnya, menjamurnya remaster dan remake tidak benar-benar berasal dari nostalgia atau keinginan untuk memperbarui game, tapi merupakan solusi 'mudah' untuk mendatangkan keuntungan yang pada akhirnya membantu mendanai game-game baru.
Hal yang sama berlaku untuk port PC. "Saya tidak terlalu terganggu dengan hal ini, karena port, remake, dan remaster ini sebagian besar dibuat oleh studio pendukung seperti Nixxes Software, sehingga studio yang mengembangkan game baru terbebas dari beban.
“Jadi saya tidak tahu apakah Rockstar akan mengambil kesempatan untuk menetapkan harga GTA 6 sebesar 90 euro atau lebih, untuk berbicara dengan mata uang Anda, tapi situasinya seperti ini.
Baca Juga: 7 Fakta Terbaru Black Myth: Wukong Dorong Perusahaan China Raup Keuntungan dari Industri Game
Dan kami bahkan dapat menambahkan platform langganan dan game sebagai layanan, yang selain memberikan pendapatan besar, juga membantu membiayai AAA di masa mendatang," tuturnya.
Lebih jauh, Yoshida mengatakan, bagaimanapun, keseimbangan harus ditemukan antara biaya produksi dan harga game.
GTA6 jelas akan menjadi contoh kasus, tetapi jika mengambil contoh Clair Obscur: Expedition 33, game ini sama fenomenalnya secara visual, terlepas dari kenyataan bahwa tim hanya memiliki sekitar tiga puluh orang.
"Menurut saya, ini adalah salah satu cara untuk maju, karena Anda dapat membuat game yang luar biasa dengan tim dan anggaran yang lebih kecil tanpa mengorbankan kualitas.”***