Indogamers.com - Kehadiran konsol baru Nintendo Switch 2 dan rilis game Grand Theft Auto (GTA) 6 diprediksi mendorong pertumbuhan industri game global hingga menyentuh angka 92,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp1.482 triliun pada 2027.
Angka tersebut terungkap dalam laporan aktual firma intelijen pasar game, Newzoo, sebagaimana diwartakan Eurogamer, Selasa (8/4/2025).
Menurut laporan tersebut, sepanjang 2024 hingga 2027, pasar game PC diproyeksikan tumbuh 2,6 persen, sementara pasar konsol akan naik sebesar 7 persen.
Pertumbuhan ini menandai kebangkitan industri game usai pendapatan sektor tersebut sempat stagnan sejak pandemi COVID-19, dari 67,6 miliar dolar AS (Rp1.081 triliun) pada 2019 menjadi 80,9 miliar dolar AS (Rp1.294 triliun) di 2020.
Baca Juga: 7 Fakta Terbaru Black Myth: Wukong Dorong Perusahaan China Raup Keuntungan dari Industri Game

Tahun ini, industri game diprediksi tumbuh dari 80,2 miliar dolar AS (Rp1.283 triliun) menjadi 85,2 miliar dolar AS (Rp1.362 triliun).
Lonjakan signifikan pada 2025 diprediksi terjadi berkat peluncuran GTA 6 yang akan mendorong penjualan game konsol, serta rilis Nintendo Switch 2 yang diperkirakan turut mendongkrak angka penjualan hardware serta software secara bersamaan.
Baca Juga: 7 Fakta Penting Industri Game Indonesia di World Expo 2025 Osaka
Masih merujuk laporan yang sama, tren menunjukkan bahwa jumlah game yang dimainkan gamer cenderung menurun.
Newzoo menyebut, sejak Januari 2021 sampai Desember 2024, hanya sekitar 10 game yang konsisten menguasai 50 persen waktu bermain di semua platform.
Game seperti Fortnite, Roblox, Minecraft, GTA 5, dan Call of Duty masih jadi favorit, di mana Fortnite menyumbang sebanyak 9,3 persen waktu bermain sepanjang 2024.
Baca Juga: Riset Terbaru: Game CAMI Bisa Identifikasi Anak Autis, Akurasi Sampai 80 Persen
Di samping itu, Newzoo juga mencatat bahwa di platform Steam, jumlah game yang dimainkan lebih banyak karena harga game indie dan kelas menengah (AA) relatif terjangkau.
Sebaliknya, di PlayStation game AAA lebih mendominasi dengan statistik 88 persen waktu bermain.
Adapun Xbox, meski didukung Game Pass, juga memperlihatkan preferensi kuat ke arah game AAA.
Laporan Newzoo menyebut tren macam ini menyulitkan game live-service untuk jaring pemain baru sekaligus bikin game premium kian sulit mencapai target penjualan.***