Microsoft PHK 6.000 Karyawan, Pemutusan Hubungan Kerja Terbesar Sejak 2023

Microsoft PHK 6.000 Karyawan, Pemutusan Hubungan Kerja Terbesar Sejak 2023 (FOTO: Microsoft)

Indogamers.com - Microsoft baru saja mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran yang memengaruhi lebih dari 6.000 karyawan, atau sekitar 3% dari total tenaga kerja mereka. Langkah ini disebut sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan pasar yang dinamis.

Baca Juga: Microsoft Perkenalkan Layout Keyboard Gamepad Baru untuk Windows 11, Apa Saja Perubahannya?

PHK Terbesar dalam Setahun Terakhir

Dalam pernyataan resmi kepada The Verge, juru bicara Microsoft, Pete Wootton, mengatakan, "Kami terus melakukan perubahan organisasi yang diperlukan untuk memastikan kesuksesan perusahaan di pasar yang terus berubah."

PHK ini terjadi di berbagai level dan divisi di Microsoft, termasuk anak perusahaannya. Meski belum diketahui apakah tim Xbox ikut terdampak, perusahaan lain di bawah Microsoft seperti LinkedIn juga telah melakukan pemotongan karyawan sebelumnya.

Baca Juga: Benarkah Main Forza Horizon 5 di PS5 Butuh Akun Microsoft? Cek 5 Fakta Terbarunya

Xbox dan Strategi Baru yang Kontroversial

Ini bukan pertama kalinya divisi gaming Microsoft mengalami PHK. Pada Juni 2023, lebih dari 1.900 pekerja di Xbox dan Activision Blizzard kehilangan pekerjaan. Saat itu, Microsoft juga menutup studio Tango Gameworks (pencipta Hi-Fi Rush) dan Arkane Austin (pengembang Redfall).

Xbox sendiri sedang mengalami perubahan besar dalam strategi bisnis. Mereka perlahan meninggalkan konsep exclusive game, dengan merilis beberapa judul andalan seperti Sea of Thieves, Pentiment, dan Hi-Fi Rush di PlayStation 5. Bahkan, beberapa game seperti Forza Horizon 5 dan Indiana Jones and the Great Circle sukses masuk daftar best seller di PlayStation Store.

Baca Juga: 5 Daya Tarik Game Fable Besutan Microsoft hingga Ditunggu-tunggu Penggemarnya

Namun, kebijakan ini dinilai tidak konsisten. Di satu sisi, Gears of War dikabarkan akan rilis di PlayStation, sementara Avowed dan South of Midnight tetap eksklusif untuk Xbox. Hal ini membuat banyak pengembang bingung, terutama yang selama ini mendukung persaingan konsol untuk mencegah dominasi Sony atau Nintendo.

Game Pass Tetap Jadi Andalan

Di tengah gejolak ini, kabar baik datang dari Xbox Game Pass. Layanan berlangganan ini tetap kuat, terutama setelah kehadiran Oblivion Remastered dan Clair Obscur: Expedition 33 yang sukses menarik minat pemain.

Baca Juga: 7 Fakta Penting di Balik Penundaan Jadwal Rilis Fable oleh Microsoft

Apa Dampaknya untuk Gamers?

Dengan PHK besar ini, ada kekhawatiran bahwa pengembangan game Xbox bisa melambat. Namun, Microsoft tampaknya tetap fokus pada ekspansi ke platform lain dan memperkuat Game Pass.

Bagaimana pendapatmu soal strategi baru Xbox? Apakah PHK ini akan berdampak pada kualitas game mereka?***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI