Hukuman terhadap Newbee menggegerkan panggung profesional Dota 2 dunia
IDGS, Selasa, 19 Mei 2020 - Raksasa eSports asal China sekaligus juara The International 2014 dan finalis The International 2017, Newbee Esports, jatuh dari singgasananya akibat kasus matchfixing (pengaturan hasil pertandingan) baru-baru ini.Divisi Dota 2 Newbee tak hanya dituduh, namun disebut-sebut "terbukti" melakukan matchfixing dan dijatuhi hukuman larangan berkompetisi dalam seluruh event Dota 2 yang digelar Imba Media.
Valve sendiri belum ikut campur akan insiden tersebut, namun mengingat bagaimana struktur organisasi eSports di China, sepertinya sulit bagi perusahaan yang dipimpin Lord Gaben itu untuk mencoba menengahi.
Kapan dan dalam pertandingan apa Newbee 'terbukti' melakukan matchfixing?
Laga di mana Newbee terbukti melakukan matchfixing hampir bisa dipastikan adalah laga melawan Avengerls dalam kualifikasi wilayah China untuk Dota 2 Minor pada musim ini. Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, Avengerls memenangkan game pertama dan unggul jauh pada game kedua.Namun tiba-tiba saja permainan Avengerls berubah drastis menjadi sangat amatiran dan membuat Newbee membalikkan keadaan, hingga akhirnya memenangkan game kedua dan juga game ketiga.
Beberapa pelaku eSports di China yang terkenal vokal dalam menyuarakan pendapat, langsung menyerukan matchfixing. Meski begitu penyeledikan resmi tetap dijalankan dengan seksama hingga memakan waktu tiga bulan. Dan di luar dugaan, Newbee disebut terbukti melakukan matchfixing.
Mengejutkan banyak pihak
Mengapa insiden tersebut mengejutkan dan terlebih lagi, terbilang berbahaya bagi panggung eSports Dota 2? Karena tidak ada orang yang mengira bahwa salah satu organisasi terbesar dan tersukses di kancah eSports Dota 2 mau mengambil resiko tinggi seperti matchfixing tanpa imbal balik yang sangat kecil.Mayoritas orang berpendapat bahwa kesalahan berasal dari pihak Avengerls. Sebagai tim kecil dengan latar belakang tidak signifikan, mereka tidak terlalu taktu akan resiko hukuman dan bertaruh bahwa mereka akan kalah melawan Newbee lalu sengaja kalah setelah sempat unggul jauh terlebih dahulu.
(Newbee)
Hanya saja banyak ketidakjelasan dalam investigasi kasus itu sendiri, setidaknya informasi dalam bahasa Inggris terbilang sangat minim. Apakah Newbee sebenarnya meminta Avengerls sengaja kalah dengan imbalan uang? Atau apakah tim under dog itu sengaja kalah atas inisiatif mereka sendiri?Pihak Newbee sendiri telah merilis pernyataan bahwa sejak didirikan, mereka tidak pernah berpartisipasi dalam pertandingan palsu dan aktivitas judi.
Sekedar informasi, ajang taruhan eSports menyedot cukup banyak penggemar dan perputaran uang di dalamnya, apalagi fasilitas live betting di mana rasio taruhan bisa berubah setiap saat tergantung dari situasi terbaru dari pertandingan.
Fitur live betting
Salah satu skenario adalah Newbee sebagai tim besar dan kuat membuat rasio taruhan terhadap mereka cukup kecil saat melawan tim tidak terkenal seperti Avengerls, sehingga apabila seseorang bertaruh akan kemenangan Newbee atas Avengerls dan hal itu benar terjadi, maka jumlah uang yang ia dapatkan tidaklah besar karena hampir semua orang yakin Newbee akan menang.
(Newbee)
Namun fitur live betting membuat rasio taruhan berubah setiap saat, dan hal ini bisa dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab. Avengerls secara mengejutkan mampu memenangkan game pertama dan unggul jauh pada game kedua, membuat rasio taruhan dari live betting berubah drastis menjadi condong ke Avengerls.Ini berarti apabila Newbee sanggup melakukan comeback, maka orang-orang yang bertaruh akan kemenangan Newbee akan memperoleh lebih banyak uang dari yang seharusnya. Dan bisa saja para pemain Avengerls telah memasang taruhan mereka akan kalah dari Newbee. Atau bisa saja Newbee telah mencapai kesepakatan dengan Avengerls agar rasio taruhan berubah di tengah pertandingan.
Bisa dibilang cukup sulit bagi para pelaku eSports non-China untuk memercayai organisasi China bisa obyektif, terutama karena organisasi eSports China seperti CDA (China Dota 2 Professional Association) terkenal tertutup terhadap komunitas Dota 2 di luar China.
Tentunya apabila Newbee memang terbukti secara legal, bersalah dalam matchfixing, maka hukuman itu memang pantas mereka terima. Namun apabila ternyata hukuman tersebut sudah dijatuhkan tanpa bukti hitam di atas putih, maka lain lagi ceritanya.
Apa maksud dari Newbee juga di-ban oleh CDA?
Hukuman larangan tampil di semua turnamen Imba Media tersebut tidak berasal dari Valve yang hingga artikel ini ditulis masih belum mengambil tindakan apapun terkait insiden tersebut.Sebaliknya, pihak ketiga ikut memperkeruh suasana, yang tak lain adalah CDA yang melakukan penyelidikan tanpa berkonsultasi dengan Valve dan mengajukan apa yang mereka sebut sebagai bukti-bukti akan keterlibatan Newbee dalam kasus matchfixing. Mereka lalu mengeluarkan Newbee dari CDA, sehingga bisa dibilang Newbee juga tak bisa lagi tampil dalam kompetisi dalam negerinya sendiri karena hampir semua kompetisi profesional Dota 2 di China digelar oleh CDA.
Bagi Newbee eSports Club dan para pemainnya, hukuman separah itu bisa berarti akhir dari karier mereka. Newbee bisa dipastikan akan terjerat masalah finansial karena tidak bisa berpartisipasi dalam kompetisi di negerinya sendiri dan Imba Media, yang otomatis membuat para calon sponsor angkat koper dari mereka.
Bagi para pemain Newbee, sekalipun hukuman larangan berkompetisi seumur hidup mereka diangkat, namun reputasi buruk akan mempersulit mereka mendapatkan tim baru yang mau menaungi.
Selain itu para penyedia layanan judi eSports juga telah menghapus pertandingan-pertandingan Newbee dari daftar perjudiannya.
Kita tunggu saja keputusan apa yang akan diambil valve nantinya!
(Stefanus/IDGS)