Indogamers.com - Hari yang kelam kembali menyelimuti industri game. Setelah beberapa gelombang PHK sebelumnya, kini giliran Build a Rocket Boy yang mengalami guncangan besar. Studio asal Edinburgh ini baru saja merilis game pertamanya, MindsEye, pada 10 Juni 2025 lalu. Sayangnya, alih-alih menjadi gebrakan baru, game ini malah menjadi game terburuk tahun ini dan memicu gelombang PHK massal di internal perusahaan.
Banyak karyawan yang mengumumkan status mereka di media sosial—menandakan kondisi genting yang tengah terjadi di balik layar. Nah, berikut adalah daftar fakta penting seputar krisis yang tengah melanda Build a Rocket Boy.
Baca Juga: Mengenal Garena Delta Force: Game PC FPS Penuh Taktis yang Perlu Sobat Gamer Coba!
1. MindsEye Jadi Game Terburuk 2025
Perilisan MindsEye yang digadang-gadang jadi debut spektakuler justru berakhir tragis. Game ini langsung disambut review negatif dari hampir semua platform gaming. Banyak yang menganggap game ini belum “selesai” saat dirilis, baik dari segi konten maupun teknis.
2. PlayStation Sampai Perluas Kebijakan Refund
Karena respon buruk dari pemain, platform seperti PlayStation bahkan memperluas kebijakan pengembalian dana (refund) khusus untuk game ini. Langkah ini menunjukkan seberapa besar kekecewaan publik terhadap kualitas game tersebut.
3. Aktor Utama Ikut Kritik Game-nya Sendiri
Alex Hernandez, pemeran utama dalam MindsEye, juga ikut menyuarakan kekecewaannya. Ia menyindir praktik industri game modern yang terlalu sering merilis game belum rampung demi mengejar tenggat waktu.
Baca Juga: Link Pendaftaran Scoot Arena: Turnamen Esports Perdana Garena® Delta Force untuk Tim PC Indonesia
4. Gelombang PHK Terjadi Secara Massal
Banyak karyawan Build a Rocket Boy dari berbagai divisi—mulai dari QA, produser, artist, hingga level designer—mengumumkan bahwa mereka terdampak PHK. Beberapa menyebut diri mereka sebagai "bagian dari banyak yang terdampak", yang lain bilang "semua kolega saya juga terkena."
5. Karyawan Langsung Cari Kerja Baru di Media Sosial
Begitu kabar PHK beredar, banyak karyawan langsung mengupdate profil LinkedIn dan media sosial lainnya untuk mencari peluang kerja baru. Fenomena ini terjadi secara serentak, menandakan skala krisis yang cukup besar.
6. Masuk Tahap Konsultasi Sesuai Hukum Inggris
Sebagai perusahaan yang berbasis di Edinburgh, Build a Rocket Boy harus mengikuti hukum ketenagakerjaan Inggris. Saat ini, para karyawan memasuki masa konsultasi—yakni periode untuk mempertimbangkan opsi, mencari pekerjaan baru, serta menerima pesangon atau kompensasi resmi dari perusahaan.
7. Apakah Seluruh Tim Akan Terdampak? Belum Jelas
Hingga kini belum ada konfirmasi resmi apakah seluruh tim akan diberhentikan atau hanya sebagian. Bahasa yang digunakan para karyawan di media sosial juga bervariasi, sehingga belum jelas berapa persen dari total tenaga kerja yang terdampak PHK ini.
Baca Juga: 7 Fakta Didiskualifikasinya S8UL dari MSC 2025 Gara-Gara Ikut Acara Game Rival
Penutup
Kisah Build a Rocket Boy jadi pengingat keras bahwa di balik industri game yang glamor, ada realita pahit yang seringkali terjadi—terutama ketika sebuah proyek besar tidak berjalan sesuai harapan. Kita hanya bisa berharap agar para talenta hebat yang terkena dampak bisa segera menemukan tempat baru yang lebih baik, dan industri game bisa belajar dari kegagalan ini.
Kalau kamu sedang mencari talenta di industri game, mungkin ini saatnya menjangkau mereka yang baru saja kehilangan pekerjaan di Build a Rocket Boy.***