Indogamers.com - Halo IDGS Mania!Tiap akhir tahun, dunia gaming selalu memanas dengan debat abadi: Siapa yang pantas menyandang gelar Game of the Year (GOTY)? Tahun 2025 ini datang membawa monster-monster raksasa yang siap bertarung memperebutkan mahkota raja.
Dari indie yang kualitasnya setara dewa hingga sekuel yang sudah ditunggu seabad, persaingannya benar-benar ketat. Kami sudah merangkum tentang siapa saja kandidat terkuat yang siap berdarah-darah di panggung GOTY tahun ini. Yuk, kita bedah satu per satu!
1. Hades 2
Hampir di setiap prediksi, Hades 2 selalu duduk di urutan teratas. Supergiant Games tidak hanya mengulang kesuksesan, tapi memperdalam mekanik, memperbanyak konten, dan merapikan pacing-nya. Daya tarik utamanya adalah loop permainan yang bikin nagih; saat kamu mati, kamu tidak pulang sebagai pecundang, tapi membawa cerita dan upgrade baru. Dengan visual artistik, musik yang memacu adrenalin, dan hubungan antar karakter yang dalam, Hades 2 adalah paket lengkap yang sudah mengunci satu kursi di meja pemenang.
2. Clair Obscure: Expedition 33
Datang tanpa undangan, game dari studio baru ini langsung jadi sorotan karena kualitasnya yang gila. Clair Obscure menawarkan visual yang terinspirasi seni Prancis dengan pencahayaan dramatis yang memanjakan mata. Keunikannya ada pada sistem Turn-Based Combat yang diberi twist modern: timing, akurasi, dan refleks pemain sangat berpengaruh. Dengan premis unik tentang menghapus "The Paintress" sebelum semua orang lenyap di tahun ke-33, game ini berani tampil beda melawan nama-nama besar.
3. Kingdom Come: Deliverance 2
Lupakan naga dan sihir, Kingdom Come: Deliverance 2 fokus sepenuhnya pada realisme sejarah yang ekstrem. Dunia di game ini terasa sangat hidup dengan NPC yang memiliki rutinitas harian yang detail. Anda bukan "The Chosen One", melainkan orang biasa yang harus berlatih keras hanya untuk bisa mengayunkan pedang dengan benar. Setiap keputusan punya konsekuensi sosial, dan pertarungannya menuntut manajemen stamina yang ketat. Ini adalah game yang ingin terlihat nyata, dan berhasil tereksekusi dengan sangat keren.
4. Donkey Kong Bananza
Di tengah nominasi GOTY yang seringkali gelap dan serius, Donkey Kong Bananza hadir membawa energi positif. Nintendo mengambil formula klasik platformer, lompat, tonjok, timing, dan memolesnya hingga sempurna. Kontrolnya presisi tanpa input delay, desain levelnya cerdas dengan gimmick yang selalu segar, dan visualnya bersih memanjakan mata. Game ini membuktikan bahwa game yang "fun" dan terpoles dengan matang juga layak bersanding dengan game naratif berat.
5. Death Stranding 2: On The Beach
Hideo Kojima kembali dengan ambisi yang jauh lebih besar. Death Stranding 2 memperluas konsep dunia sepi dan traversal (perjalanan) yang kompleks dengan kualitas produksi setara film blockbuster. Lore-nya semakin dalam, ancamannya semakin nyata, dan visualnya membuat Anda termenung setiap kali cutscene selesai. Meskipun gameplay-nya mungkin tidak untuk semua orang, pengalaman sinematik dan tema koneksi manusia yang dibawakannya sangat kuat dan berpotensi besar menyelinap jadi juara.
6. Hollow Knight: Silksong
Game yang hype-nya sudah seperti legenda urban ini akhirnya membuktikan kualitasnya. Silksong bukan sekadar sekuel, tapi evolusi Metroidvania ke level baru. Karakter Hornet menawarkan gaya bermain yang jauh lebih lincah, vertikal, dan agresif dibandingkan pendahulunya. Dunia Pharloom yang penuh warna namun berbahaya menyimpan rahasia yang tak ada habisnya. Tantangannya tinggi namun adil, menjadikan kekalahan sebagai motivasi untuk mencoba lagi. Kualitasnya memaksa genre Metroidvania untuk mengikuti standar baru yang ia tetapkan.
Penutup
Itulah 6 raja yang siap bertarung di panggung paling bergengsi tahun ini. Semuanya punya alasan kuat: Hades 2 dengan kesempurnaannya, Silksong dengan evolusi gameplay-nya, atau Clair Obscure yang datang sebagai kejutan artistik. Menurut kamu, siapa yang paling pantas membawa pulang piala Game of the Year 2025? Sampai jumpa!***