Pada Minggu pekan lalu, BOOM Esports menyuguhkan pertandingan seru saat berhadapan melawan TNC Predator di grand final ESL One Thailand. Dan meski kalah, Mikoto dkk mengambil banyak pelajaran positif dari perjalanan luar biasa mereka di turnamen tersebut. 
IDGS, Kamis, 10 September 2020 - Begitu turnamen usai Rafli Fathur "Mikoto" Rahman, midlaner dari BOOM Esports berbagi banyak hal kepada situs berita eSports VPEsports. Antara lain seperti kecintaannya akan Dota 2, perjalanannya menuju dunia pro eSports, dan alasan penampilan brilian timnya di ESL One Thailand. Inilah wawancara dengan Mikoto dengan VPEsports!Halo, dan selamat atas perjalanan hebat kalian di ESL One Thaland. Kalian sepertinya cocok bertanding di format online, jadi apakah kalian bermain bersama di sebuah team house, bootcamp, atau di rumah masing-masing?
Terima kasih! Kami sudah bersama-sama berkumpul di bootcamp selama beberapa pekan. Sedangkan dalam 3-4 terakhir, sejak virus corona sepertinya, kami bermain dari rumah masing-masing dan ini (ESL One Thailand) adalah turnamen pertama yang kami mainkan di bootcamp.
Seringkali kita melihat pemain pro dari berbagai wilayah berkata bahwa mereka kehilangan motivasi di saat pandemi seperti ini. Bagaimana kamu mengatasi kurangnya pertandingan LAN dan tanpa The International (TI) pada tahun ini?
Jadi sebenarnya hal itu sama saja bagi semua orang menurut saya. Saya merasa bosan hanya bermain turnamen online dan kami juga sangat menunggu TI. Tapi sekarang sedang pandemi...kita tidak bisa apa-apa soal itu...tapi apabila kamu melihat situasi secara keseluruhan dari sudut pandang yang berbeda, hal ini juga bagus karena kami dapat meningkatkan diri sebelum DPC (Dota Pro Circuit) kembali.
Selain semangat dan emosi yang mampu dibawakan turnamen LAN, apa saja yang kamu rindukan dalam periode lockdown seperti sekarang ini?
Mungkin bepergian ke negara-negara lain dan mencoba berbagai makanan di tempat-temat yang menarik. Yang saya inginkan hanyalah agar pandemi ini segera berakhir dan kami bisa segera melakoni turnamen LAN lagi.
Midlaner BOOM Esports, Rafli Fathur "Mikoto" Rahman. (Foto: PGL)
Mari kembali ke Dota. Kalian hampir saja memenangkan trofi ESL One Thaland, apabila kalian dapat mengulang kembali game kelima, perubahan besar apa yang akan kalian lakukan agar mendapat hasil yang berbeda?Saya kira saya ingin mengganti pilihan terakhir kami dan dua hero pertama yang kami ban. Tapi yah, itu adalah kesalahan kami di game kelima. Secara pribadi, saya pikir kami bermain buruk di game terakhir, dan kami harus lebih bersiap untuk turnamen selanjutnya.
Kamu memainkan Venomancer di mid lane pada turnamen ini dan sangat kuat memakainya. Apakah hero ini terlalu broken atau kalian yang terlalu bagus mengunakannya?
Untuk patch kali ini, saya kira semua orang tahu bahwa Venomencer memang agak overpower dan sangat mengganggu. Sulit untuk menangkal Plague Wards.
Bagaimana pendapatmu akan meta sekarang ini, apakah kamu menikmatinya?
Saya seorang pemain Dota dan saya telah memainkan game ini sejak lama, jadi bagi saya selalu menyenangkan menghabiskan waktu memainkannya. Meski patch selalu merubah permainan d dalam game, Dota masih menyenangkan.
Apa yang kamu inginkan dalam patch berikutnya?
Tidak banyak, mungkin nerf untuk sejumlah hero op seperti Sven, Magnus dan Io.
Fae draft berubah pada patch 7.27. Bagaimana perubahan pada sistem ban dari 4-1-1 ke 2-3-2 berpengaruh terhadap gameplay?
Perubahan itu membuat fase ban pertama sangat penting dan kamu harus benar-benar berpikir dengan baik akan hero apa yang inin kamu ambil sebelum melakukan ban. Ditambah lagi, setiap patch memiliki 3-4 hero overpower dan karena itu kamu akan selalu berjuang keras di fase draft.
Clairvoyance telah bergabung bersama kalian di posisi pelatih. Bagaimana rasanya bekerjasama dengannya dan masukan apa saja yang ia bawa ke dalam tim?
Ia adalah orang yang sangat pintar dan kami benar-benar mempercayainya. Ia membuat kami memahami apa kekuatan kami dan apa kelemahan yang harus kami tambal. Ia juga mengajari saya banyak hal dan saya rasa teman-teman saya juga mendengarkan masukannya dengan baik.
Apakah Clarvoyance bersama kalian di Indonesia?
Tidak, ia melatih kami secara online dari Kanada.
Baru-baru ini Indonesia mengakui Esports sebagai cabang olahraga resmi, apa saja keuntungan langsung bagi para pemain pro dari pengakuan tersebut. Apakah kalian bisa mengajukan Visa untuk atlet, contohnya, ketika turnamen LAN kembali?
Saya kurang paham akan hal itu, namun saya berharap demikian...saya tidak terlalu memerhatikan berita akan hal itu.
Sudah hampir setengah tahun sejak kamu mencapai 10 ribu MMR, apakah kamu akan menggunakan waktu istirahat setelah ESL One Thailand untuk menembus 11 ribu?
Saya cukup termotivasi setelah kalah dari TNC [Predator], dan saya rasa saya akan bermain pub selama beberapa pekan atau beberapa bulan.
Kamu terhitung baru di panggung kompetitif dan jika tidak salah, BOOM Esports adalah organisasi besar pertamamu. Bagaimana kamu mulai bermain Dota 2 dan bagaimana kamu memutuskan untuk berkarir secara profesional?
Saya rasa pertama kali saya bermain Dota 2 kurang lebih pada 2016/2017. Saat itu hanya kebetulan saja dan saya tidak benar-benar menargetkan menjadi seorang pemain profesional pada saat itu. Saya ingat teman satu tim pertama saya hanya bertanya apakah saya ingin ikut tampil dalam beberapa turnamen dan pada saat itu saya masih SMA, sehingga punya banyak waktu bermain Dota. Karena saya merasa menikmati bermain game ini, saya terus memainkannya.
Apakah keluargamu mendukung sejak awal, apakah mereka melihat pertandingamu sekarang ini, dan apakah mereka juga mengikuti perjalananmu?
Ya, mereka mendukung saya dan mereka selalu melihat pertandingan saya. Meski saya kalah di turnamen, mereka selalu mendukung saya.
Apa yang sering kamu lakukan di luar Dota 2, aktivas favorit apa yang kamu lakukan untuk riles, dan untuk berpindah fokus sejenak dari Dota ketika libur?
Saya suka bermain catur. Saya sebenarnya sering bermain catur karena tidak memakan banyak waktu...saya juga menikmati badminton.
Terima kasih banyak atas waktunya, dan apabila ada yang ingin kamu sampaikan kepada para penggemar BOOM, silahkan!
Saya ingin berterima kasih kepada para penggemar BOOM yang selalu mendukung kami. Kami meraih posisi kedua di ESL One Thailand, namun kamu akan berusaha lebih baik lagi di turnamen berikutnya, menjadi juara.
(Stefanus/IDGS)