shroud: CS:GO di Amerika Utara Sudah Sekarat, Pemain Masih Bisa Dapat Gaji Tinggi

null

Dalam livestream-nya baru-baru ini di Twitch, Michael "shroud" Grzesiek berkomentar pedas mengenai panggung eSports Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO), terutama di wilayah Amerika Utara. 

IDGS, Senin, 19 Oktober 2020 - Dikenal sebagai salah satu pemain game first-person shooter (FPS) atau third-person shooter terbaik, shroud  merupakan eks pemain eSports CS:GO yang memperoleh nama besar ketika membela Cloud9, sebelum kemudian pensiun pada 2017 untuk fokus ke dunia livestreaming.

Di sepanjang karirnya, shroud membawa Cloud9 mengikuti 7 event major sekaligus meraih berbagai trofi domestik dan juara ESL Pro League Season 4 di Sao Paulo pada 2016.

shroud sendiri ikut membahas panggung profesional CS:GO di Amerika Utara setelah munculnya kabar bahwa tim eSports 100 Thieves hendak cabut dari eSports game keluaran Valve itu karena menurunnya kualitas eSports CS:GO di Amerika Utara karena COVID-19 serta kurangnya event-event LAN sebagai alasan mereka.

 

Legenda CS:GO, shroud, tak segan kritik panggung kompetitif CS:GO di Amerika Utara sekarang ini. (Foto: ESL)

"Hanya ada [sedikit] tim di Amerika Utara sekarang. [CS:GO di] Amerika Utara secara keseluruhan tidak lagi populer. Hanya ada Complexity, Liquid, dan EG. Sisanya hanya seperti Eropa. Saya terkejut Cloud9 masih ada di dalamnya. Saya rasa Cloud9 akan segera keluar [dari eSports CS:GO Amerika Utara] sesegera mungkin," kata shroud di livestreamingnya seperti dilansir dari VPEsports.

"Amerika Utara kini sudah mati di CS:GO. Menurut pendapat saya, itu adalah kehilangan besar bagi komunitas untuk kehilangna Amerika Utara karena saya pikir wilayah itu membawa hype yang besar serta keseruan ke dalam game dan panggung eSports. Jadi kehilangan Amerika itu disayangkan [bagi komunitas CS:GO]," tambahnya.

Satu hal yang digarisbawahi shroud adalah prospek survival dari CS:GO sebagai game di panggung eSports yang kian menurun, namun para pemainnya masih menghasilkan banyak uang.

"CS tidak diragukan lagi sekarat, tapi para pemainnya masih bisa mendapat bayaran sebesar USD 400 ribu (sekitar IDR 600 juta) per bulan. Saya tidak mengerti darimana uang itu datang dan bagaimana uang itu masih mengalir," kritik shroud.

Apakah Counter-strike sudah sekarat? Atau hanya di Amerika Utara? Akankah CS:GO kembali bangkit usai pandemi COVID-19 usai? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

 

(Stefanus/IDGS)

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

News

5 Novel Game Terbaik yang Harus Kamu Baca Minggu 06 Oktober 2024, 16:05 WIB