Sumail 'SumaiL' Hassan Absen di Musim DPC 2021, Apakah Sang Raja Telah Turun Takhta?

null

SumaiL absen di Dota Pro Circuit (DPC) musim 2021 ini, kenapa? 

IDGS, Jumat, 16 April 2021 - Bagi para penggemar Dota 2, satu hal menarik terlihat dari musim DPC 2021 ini, yakni tidak adanya nama Syed Sumail "Suma1L" Hassan sebagai pemain di tim manapun. Padahal, pemain asal Pakistan ini merupakan salah satu pemain berstatus "bintang" yang seharusnya tidak kesulitan mendapatkan tim yang mau menampungnya.

Tak hanya itu, Sumail masuk dalam daftar 30 remaja paling berpengaruh pada 2016 silam oleh Time.com. Ia memiliki karisma, talenta, kepercayaan diri, serta deretan penghargaan yang cukup untuk membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang terbesar di panggung Dota 2 dunia. Sehingga keabsenannya di musim DPC 2021 membuat para penggemarnya mulai khawatir.

 

Sumail muda saat baru bergabung dengan Evil Geniuses. (ESL)

Dikenal berkat kepiawaiannya memainkan Storm Spirit serta kecenderungan kuat untuk mencuri Aegis, Sumail telah mendemonstrasikan talentanya bermain Dota 2 sejak masih bau kencur hingga bertahun-tahun kemudian.

Catatan rekor Sumail tak terbantahkan. Hingga saat ini, ia masih tercatat sebagai pemain profesional termuda yang memenangi event resmi dari Valve, yakni DAC 2015 pada usia 15 tahun 361 hari. Ia juga masih memegang rekor sebagai pemain termuda yang sanggup menjuarai The International di usia 16 tahun 178 hari ketika mengangkat trofi Aegis bersama Evil Geniuses pada 2015 silam.

Belum cukup? Sampai saat ini, namanya juga masih terpatri sebagai pemegang rekor jumlah kill terbanyak dalam satu game di The International, yakni 31 kill yang ia lakukan menggunakan Tiny saat menghadapi OG di game 3 upper bracket The International 2018.

Namun pada 2021, nama sang raja seolah-olah tenggelam tanpa bekas.

Terakhir, ia sempat bergabung dengan OG selama kurang lebih 6 bulan sebelum kemudian hengkang pada 25 Juli 2020, dan sejak saat itu hingga memasuki bulan keempat tahun 2021 ini, Sumail sama sekali belum bergabung dengan tim profesional manapun.

Dari akun-akun sosial medianya, Sumail diketahui sempat menjajal beberapa gim lainnya serta bermain di pub match Dota 2. Entah kenapa ia masih belum enggan kembali ke panggung profesional Dota 2.

Awal mula

Lahir di Pakistan pada 13 Februari 1999, Sumail tidak memiliki PC sendiri, sehingga ia harus pergi ke warnet untuk bisa bermain Dota bersama keponakan dan teman-temannya. Bersama-sama, mereka pergi ke warnet menaiki sepeda motor butut yang seharusnya hanya bisa ditunggangi oleh satu orang saja. Ia bahkan pernah menjual sepedanya demi mengejar mimpinya menjadi pemain eSports profesional.

"Saya tinggal di Pakistan selama 15 tahun. Tumbuh besar, saya sangat ingin bermain hingga saya menjual sepeda saya hanya agar bisa bermain lebih lama lagi," tutur SumaiL.

Sumail sangat serius dalam mengejar karir sebagai pemain eSports profesional dengan berlatih setidaknya 9 jam sehari. Ia juga sangat berterimakasih kepada sang ayah yang bekerja keras demi membawanya serta keluarga mereka pindah ke Rosemont, Illinois, Amerika Serikat, pada 2012.

Naik daun bersama Evil Geniuses

Di Amerika Serikat, Sumail kemudian mulai mengikuti turnamen Dota 2 di sana, yakni North American Elite League dan namanya langsung mencuat sebagai salah satu talenta berbakat di Dota 2. Kemampuannya sangat bagus hingga Saahil "UNiVeRsE" Arora mendesak Evil Geniuses (EG) untuk merekrut Sumail. Keputusan itu sempat mengundang pertanyaan dari banyak orang karena saat itu Sumail masih berusia 15 tahun. Namun dengan cepat, Sumail membuktikan bahwa merekrut dirinya adalah salah satu keputusan terbaik dalam sejarah EG.

 

(Ki-ka): UNiVeRsE, Aui_2000, ppd, Fear, dan SumaiL saat menjuarai The International bersama EG di tahun 2015. (Valve)

Di musim pertamanya bersama EG, Sumail langsung membawa EG menjuarai The International pada tahun 2015. Ia juga menjadi pemain termuda yang pernah menjuarai The International, rekor yang masih bertahan hingga saat ini, sekaligus menjadi pemain Dota 2 dengan bayaran terbesar pada saat itu, yakni USD 1,3 juta

Lima tahun kemudian bersama EG, Sumail menasbihkan diri sebagai salah satu mid laner terbaik di dunia dan mendapat julukan "Raja" (King) di panggung eSports Dota 2 di Amerika Utara. Namun roda kehidupan selalu berputar, dan bulan madunya bersama EG pun berakhir setelah TI9 di mana EG melakukan reshuffle roster Dota 2 mereka, dan Sumail sempat berstatus non-aktif selama 3 bulan sebelum kemudian benar-benar keluar dari tim yang telah membesarkan namanya itu.

Pasca Evil Geniuses

Setelah keluar dari EG, Sumail sempat bergabung dengan Quincy Crew untuk bermain bersama kakak kandungnya, Yawar "YawaR" Hassan. Namun hanya beberapa jam setelah Quincy memastikan diri lolos ke turnamen Minor pertama di musim DPC 2019, manajer Quincy, Jack Chen, mengumumkan bahwa Sumail telah keluar dari roster Dota 2 mereka yang menurut rumor yang beredar, dikarenakan oleh masalah legalitas dan kontrak. Lepas dari Quincy, Sumail kembali tidak memperkuat tim manapun selama tiga bulan lamanya.

 

OG mengumumkan bergabungnya SumaiL pada Januari 2020. (Twitter/OGesports)

Pada 28 Januari 2020, Sumail yang saat itu berusia 19 tahun berkesempatan bergabung dengan juara TI8, OG, di mana Sumail diumumkan akan memperkuat OG selama satu musim DPC 2020. Para penggemar Sumail girang karena akhirnya idola mereka mendapatkan tim yang layak untuk dibelanya. Sumail bahkan mengaku ia sangat bersemangat dapat bergabung dengan OG.

Akan tetapi mimpi indah tersebut harus berakhir cepat karena pandemi COVID-19 menerpa Eropa dua bulan sejak Sumail bergabung dengan OG, membuat seluruh event LAN dan turnamen-turnamen Major dibatalkan. Parahnya lagi, para pemain OG juga tersebar di berbagai negara dan tak bisa berkumpul karena kebijakan lockdown, salah satuyna adalah Topias "Topson" Taavitsainen yang terjebak di Malaysia selama beberapa bulan lamanya.

Organisir turnamen pun berusaha mengisi kekosongan dengan menggelar turnamen online, namun karena perbedaan tempat dan waktu yang sangat kontras, Sumail yang saat itu berada di Amerika Serikat, terpaksa bermain dengan ping yang tinggi atau di jam yang tidak mendukung di tempatnya berada.

Ia bahkan sempat menimbang-nimbang untuk pindah ke Portugal bersama kapten OG, Johan "N0Tail" Sundstein. Akan tetapi OG kemudian memutuskan melakukan reshuffle roster, dan mengumumkan berpisah dengan sang raja.

Apakah Sumail akan kembali ke panggung eSports Dota 2? Apakah karirnya sudah tamat? Atau hanya menunggu saat yang tepat untuk bangkit? Hanya waktu yang bisa membuktikannya.

 

(Stefanus/IDGS)

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI