Old G yang Terdiri dari N0tail, Ceb, dan Topson, Gagal Lolos ke Divisi II Liga DPC Eropa Barat

Source: Twitter @ogesports

Old G, tim yang dibentuk oleh tiga eks roster legendari OG dan dua pemain sarat pengalaman, gagal lolos ke Divisi II Liga Dota Pro Circuit (DPC) Eropa Barat usai kalah dari Monaspa.

IDGS, Jumat, 23 Desember 2022 - Roster Old G terdiri dari tiga eks roster OG yang menjuarai The International 8 dan 9, yakni Johan "N0tail" Sundstein, Sebastien "Ceb" Debs, Topias "Topson" Taavitsainen. Mereka dilengkapi oleh Volodymyr "No[o]ne" Minenko, dan Arif "MSS" Anwar.

 

https://twitter.com/OGesports/status/1605149458123169795

Tim ini dibentuk untuk berkompetisi di kualifikasi terbuka memperebutkan slot Divisi II Liga DPC Eropa Barat Winter Tour 2023. Sayangnya meski dipenuhi pemain bintang, Old G gagal lolos usai kalah dari Ooredoo Thunders di upper bracket kemudian kalah dari Monaspa di lower bracket.

Lebih menyakitkan lagi bahwa Old G kalah telak 2-0 dari Monaspa.

Tidak diketahui apakah Old G masih akan eksis atau akan dibubarkan. Dari rumor yang IDGS dengar, Old G dikabarkan akan dibubarkan, karena sepertinya tim itu dibentuk hanya untuk have fun saja bagi para anggota rosternya yang sebagian sudah pensiun bermain, seperti N0tail dan Ceb.

N0tail, Ceb, dan Topson adalah bagian dari roster legendaris OG saat menjuarai The International 8 dan 9 berturut-turut. Pada saat itu, ketiganya bahu-membahu bersama Jesse "JerAx" Vainikka dan Anathan "ana" Pham untuk mencetak prestasi gemilang yang sulit ditandingi di eSports Dota 2 dan mungkin juga, eSports secara keseluruhan. Sayangnya ana sudah pernah mengungkapkan hanya bersedia bermain di ajang TI saja, sedangkan JerAx baru-baru ini menyatakan kembali pensiun dari eSports Dota 2 usai melatih Team Liquid.

 

https://youtu.be/sIN7Ekjqf6o

 

Gim 1: Old G 0-1 Monaspa

Fase early game memihak ke Monaspa, di mana duet core Lasha "Nande" Narsia (Morphling) dan Irakli "W1sh-" Peranidze (Tinker) bisa farming dengan maksimal untuk memperoleh item-item utama mereka.

Namun di mid game, pelan tapi pasti Old G mengambil alih kendali permainan dari segi XP dan networth lewat duet No[o]ne (Slark) dan Topson (Sniper).

Sayangnya keunggulan itu tidak bisa dipertahankan Old G. Mereka kalah telak dalam sebuah teamfight krusial, membuat Monaspa merengkuh kemenangan di menit 35.

Gim 2: Old G 0-2 Monaspa

Seperti gim pertama, Monaspa kembali menguasai fase early game di mana hero-hero core mereka memperoleh beberapa kill dan farming dengan nyaman.

Di fase mid game, Old G berusaha keras memperlambat tempo permainan agar hero-hero core mereka bisa mencuri waktu untuk farming dan balik melawan Monaspa. Meski Old G sukses memperlambat laju permainan, Phantom Assassin dari Nande terlalu tangguh untuk dilawan oleh Old G.

(Stefanus/IDGS)

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI