Ironis, BOOM Esports Terdegradasi ke Divisi 2 Liga DPC Asia Tenggara

Source: BOOM Esports

BOOM Espots, organisasi eSports asal Indonesia yang dalam dua musim terakhir mendominasi eSports Dota 2 Asia Tenggara, kini terdegradasi ke Divisi 2. 

IDGS, Sabtu, 28 Januari 2023 - BOOM jadi tim kedua yang dipastikan terdegradasi ke Divisi 2 Liga Dota Pro Circuit (DPC) Asia Tenggara (SEA) setelah Fnatic.

TIm Serigala Hitam dipastikan turun ke Divisi 2 usai kalah dari tim baru Blacklist Rivalry, pada pertandingan terakhir Tour 1 Liga DPC SEA.

Duel kedua tim di pekan terakhir Divisi 1 Liga DPC SEA Tour 1 ini sama-sama penting bagi masing-masing tim. BOOM butuh kemenangan untuk bertahan di Divisi 1, sedangkan Blacklist butuh kemenangan untuk bisa lolos langsung ke Lima Major tanpa perlu menjalani laga tiebreaker.

https://twitter.com/boomesportsid/status/1618938444247605248?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1618938444247605248%7Ctwgr%5Efa263d22217c54c3269c9f369b63b0151f055818%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=https%3A%2F%2Fdotesports.com%2Fdota-2%2Fnews%2Fdendi-fnatic-and-more-fall-well-short-in-pursuit-of-dpc-major-seats

Dan Blacklist lah yang keluar sebagai pemenang.

GIm 1: BOOM 1-0 Blacklist

Blacklist menguasai tempo gim pertama lewat Queen of Pain Karl "Karl" Baldovino dan HOodwink dari Timothy "TIMS" Randrup yang terus menghabisi hero-hero BOOM di awal pertandingan.

Meski begitu BOOM tetap bertahan. Dengan draft Arc Warden, Tiny, dan Death Prophet, mereka sanggup menghancurkan tower satu demi satu sekaligus meraih kemenangan di beberapa teamfight pada fase mid game. Arc Warden yang dikendalikan John "Natsumi-" Vargas terus melakukan split pushing, membuat Blacklist kesulitan dalam bertahan.

Pada akhirnya Blacklist menyerah di menit 42.

GIm 2: BOOM 1-1 Blacklist

Setengah langkah menuju kemenangan 2-0, BOOM mencoba mengakhiri gim kedua secepat mungkin lewat draft agresif seperti Slark bagi Natsumi- dan Tusk bagi mid laner Erin "Yopaj" Ferrer. Sedangkan Blacklist memilih bermain stabil dengan memilih core carry Terrorblade bagi Marc "Raven" Fausto dan core mid laner Ember Spirit bagi Karl.

Sayangnya rencana BOOM memenangkan laga dengan cepat jadi senjata makan tuan. Blacklist bermain lebih agresif dan menguasai pertandingan dari awal, dan berbeda dari gim pertama, kali ini tim asal Filipina itu sama sekali tidak memberi kesempatan bagi BOOM membalik keadaan. Membuat BOOM menyerah relatif cepat di menit 31.

Gim 3: BOOM 1-2 Blacklist

Di laga penentuan ini, kedua tim memilih stragegi berbeda. Blacklist memilih draft fleksibel seperti Templar Assassin, Tiny, dan Tidehunter. Sedangkan BOOM mencoba bermain agresif dengan draft Drow Ranger, dan Nature's Prophet.

Kali ini BOOM bermain lebih bagus di fase early game dibandingkan dua gim sebelumnya. Nature's Prophet dari Saieful "Fbz" Ilham dan Primal Beast Yopaj memimpin perolehan gold cukup jauh dari lawannya. Namun Blacklist tetap bermain sabar dan menunggu kesempatan untuk membalik keadaan.

Kesempatan bagi Blacklist akhirnya datang di menit 36 di mana mereka merangsek ke markas BOOM dan di tengah jalan, sukses membunuh hero-hero core BOOM yang parahnya tidak memiliki buyback. BOOM Esports pun dipaksa menyerah di menit 38 dan menghadapi kenyataan terdegradasi ke Divisi 2.

https://youtu.be/RypH_61HTes

 

(Stefanus/IDGS)

 

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI