Indogamers.com - Ubisoft merilis game berbasis blockchain bernama Champions Tactics: Grimoria Chronicles untuk PC pada akhir Oktober 2024.
Game ini menawarkan genre PVP RPG di mana pemain bisa mengoleksi figur prajurit dari dunia fantasi Grimoria untuk bertarung dalam format tempur berbasis giliran.
Pemain berkesempatan membeli, menjual, atau membuat figur prajurit dalam bentuk Non-Fungible Token (NFT), pakai emas in-game atau menggunakan kripto.
Baca Juga: 7 Alasan ini Jadi Penyebab Utama Ubisoft Bubarkan Tim Pengembang Prince of Persia: The Lost Crown
Di dalam game, pemain mulai dengan figur sementara.
Akan tetapi, agar bisa dapat figur permanen berkekuatan tinggi, pemain perlu beli via marketplace atau membuatnya pakai sistem “Forge.”
Harga figur di marketplace bervariasi, mulai dari $7 (Rp105.000) sampai $63.000 (Rp945 juta) untuk figur langka "Swift Zealot."
Menariknya, Champions Tactics gratis untuk diunduh, tapi pemain harus memiliki akun Ubisoft dan dompet blockchain agar bisa main game tersebut.
Tersedia opsi main secara gratis tanpa beli NFT, tetapi pemain yang enggan melakukan transaksi dalam marketplace kemungkinan besar akan kesulitan bersaing.
Sebagai game PvP, pemain yang membeli figur terkuat biasanya akan unggul, sampai tercipta situasi "pay-to-win" bagi pemain.
Baca Juga: GTA dan Counter Strike 2 Diblokir di Negara Ini, Polisi Razia dan Gerebek Game Center
Rating Dewasa & Kontroversi NFT
Ubisoft memberi Champions Tactics rating usia Dewasa dan membatasi akses ke gamer berusia di bawah 18 tahun.
Merujuk laporan IGN per 30 Oktober 2024, game ini tidak tercantum dalam basis data online ESRB, lembaga penilaian game di AS yang biasanya memuat alasan di balik tiap rating.
Menanggapi hal ini, juru bicara ESRB bilang, Ubisoft tidak mengajukan game ini untuk dinilai, sehingga ikon rating Dewasa pada trailer awal disertakan secara keliru.
Ubisoft segera memperbarui trailer tanpa ikon tersebut. Game Champions Tactics kini hanya tersedia di situs resmi mereka.
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Hasil Pilpres AS 2024 Bisa Pengaruhi Industri Game
Keputusan Ubisoft untuk lanjut menggarap proyek berbasis blockchain ini cukup aneh, mengingat minat gamer pada NFT dan teknologi blockchain sudah menurun sejak 2021.
Beberapa perusahaan besar seperti Mojang dan Valve menolak adopsi teknologi ini, dan EA bahkan mundur dari antusiasmenya.
Sementara itu, Sega menyebut teknologi blockchain membosankan, GameStop gagal dengan proyek serupa.
Francois Bodson, direktur studio Ubisoft Paris menjelaskan, mereka bekerja sama dengan Oasys dan Ubisoft Strategic untuk menghadirkan pengalaman main baru.***