Indogamers.com -Youtuber ErzaTitaniaWins mengundang banyak kontroversi di kalangan penggemar Resident Evil. setelah ia mengusulkan bahwa dalam Resident Evil 9, pengembang harus membunuh Chris Redfield, salah satu karakter paling ikonik dalam seri ini.
Menurutnya, langkah drastis ini diperlukan untuk mengguncang cerita dan membawa perubahan signifikan dalam franchise ini.
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Ini Momen yang Tepat bagi Resident Evil untuk Menjelajahi Konsep Open World?
Namun, banyak penggemar yang tidak setuju dengan ide tersebut, termasuk penulis yang akan kita bahas dalam artikel ini.
Membunuh Karakter Utama Harus Dilakukan dengan Benar
ErzaTitaniaWins menentang gagasan membunuh Chris Redfield dengan alasan bahwa jika harus membunuh karakter utama, itu harus dilakukan dengan benar.
Dia menekankan bahwa kematian karakter utama tidak boleh hanya untuk mengejutkan pemain, tetapi harus memiliki alasan yang kuat, eksekusi yang tepat, dan hasil yang memuaskan.
Baca Juga: 4 Info Terbaru Resident Evil 9 yang Harus Kamu Ketahui Saat ini, Proyek Capcom Paling Dinanti!
Menurutnya, kematian karakter dalam game harus memiliki dampak emosional yang mendalam dan logis dalam alur cerita.
Penulis juga mengingat masa kecilnya ketika kematian karakter dalam cerita jauh lebih jarang terjadi.
Saat ini, menurutnya, kematian karakter telah menjadi klise yang terlalu sering digunakan dalam berbagai media.
Baca Juga: Resident Evil 9 Dapatkan Update Terbaru, Karakter Ikonik Ini Dipastikan Muncul Kembali ?
Oleh karena itu, jika Resident Evil 9 memutuskan untuk membunuh Chris, mereka harus memastikan bahwa itu dilakukan dengan cara yang benar dan bermakna.
Rose Winters sebagai Karakter Utama: Ide yang Ditentang
Selain usulan membunuh Chris, ErzaTitaniaWins juga mengusulkan agar Rose Winters menjadi karakter utama dalam Resident Evil 9. Penulis dengan tegas menolak ide ini.
Dia berpendapat bahwa Rose tidak memiliki interaksi yang cukup signifikan dengan karakter utama lainnya dan mendorong cerita terlalu jauh ke masa depan.
Menurut ErzaTitaniaWins, ini akan merusak esensi dari Resident Evil yang sudah dikenal dan dicintai oleh para penggemar.
Baca Juga: Connection: The Nightmare Within Diduga Terinspirasi dari Resident Evil dan Silent Hill
Ia merasa bahwa Resident Evil seharusnya fokus pada petualangan yang memuaskan dengan karakter-karakter favorit penggemar daripada memperkenalkan perspektif baru hanya untuk perubahan.
Dia juga menekankan bahwa ada banyak karakter dalam seri ini yang kurang dimanfaatkan dan bisa dieksplorasi lebih lanjut.
Kritik Terhadap Lonjakan Waktu dalam Cerita
Salah satu kritik utama ErzaTitaniaWins terhadap ide menjadikan Rose sebagai karakter utama adalah lonjakan waktu yang signifikan dalam cerita.
Menurutnya, melompat 16 tahun ke depan untuk menjadikan Rose sebagai karakter utama akan mengabaikan banyak elemen penting dari alur cerita yang telah ada.
Ia merasa bahwa Resident Evil harus menyelesaikan alur cerita yang ada, seperti konflik dengan BSAA yang mulai muncul dalam Resident Evil Village.
Baca Juga: Capcom Akhirnya Konfirmasi Soal Game Resident Evil yang Baru
Dia juga menyebutkan bahwa dalam seri Resident Evil, sering kali terdapat lonjakan waktu yang besar antara satu game dengan game lainnya, yang membuat cerita terasa kurang kontinu.
Melompat jauh ke masa depan, menurutnya, akan membuat penggemar kehilangan banyak aspek penting dari cerita.
Kesimpulan: Kembali ke Akar Resident Evil
ErzaTitaniaWins menegaskan bahwa Resident Evil seharusnya kembali ke akar dan fokus pada cerita yang melibatkan karakter-karakter favorit penggemar.
Dia berpendapat bahwa sebelum memperkenalkan karakter baru seperti Rose, pengembang harus memberikan satu petualangan yang memuaskan dengan karakter lama seperti Chris, Jill, dan Claire.
Setelah itu, barulah mereka bisa mulai memperkenalkan karakter baru secara perlahan.**
Baca Juga: Akhirnya Terungkap! Sosok Ini yang akan Jadi Sutradara Resident Evil 9
Dia juga mengumumkan bahwa dia akan melanjutkan seri tentang karakter Resident Evil yang hanya muncul sekali, dimulai dengan Alex Wesker dari Resident Evil Revelations 2.
Dia berharap dengan mengingat kembali karakter-karakter ini, penggemar bisa melihat betapa banyak potensi yang masih ada dalam franchise ini tanpa harus membuat perubahan drastis yang tidak perlu.**