Indogamers.com - Gelar juara Free Fire World Series (FFWS) Global Final 2025 memang harus direlakan jatuh ke tangan Buriram United Esports (Thailand). Namun, perjalanan dua wakil Indonesia, RRQ Kazu dan EVOS Divine, di hadapan ribuan pendukung fanatik di Indonesia Arena, Jakarta, pada 15 November 2025, layak disoroti sebagai kisah perjuangan yang heroik dan penuh semangat.
Perjalanan Penuh Adaptasi Menuju Grand Final
Lolosnya RRQ Kazu dan EVOS Divine ke Grand Final mode Battle Royale bukanlah perjalanan yang mudah. Keduanya menunjukkan kemampuan adaptasi dan mentalitas yang berbeda sepanjang babak Knockout Stage (5–9 November):
RRQ Kazu tampil luar biasa konsisten sejak awal. Tim asuhan Coach Adi "Adyy" Gustiawan ini menutup fase Knockout sebagai pemuncak klasemen keseluruhan dengan total 379 poin dan mengantongi enam Booyah, terbanyak di antara semua tim yang berkompetisi.
Mereka dikenal dengan gaya bermain yang agresif dan tidak menghindari pertempuran di early game, suatu strategi yang menurut Coach Adyy, disiapkan khusus untuk menghadapi tim-tim global.
EVOS Divine, sebaliknya, dikenal memiliki gaya bermain "telat panas". Pelatih Wahyu "Leem" Kurniawan mengakui bahwa timnya sempat kesulitan di awal. Mereka harus berjuang keras hingga hari terakhir Knockout Stage untuk mengamankan tempat di 12 besar Grand Final.
Namun, berkat mental juara dan pengalaman panjang mereka, EVOS Divine berhasil comeback dan memastikan tiketnya, menyingkirkan pesaing terdekat seperti Nova Legion.
Grand Final: Pertarungan di Kandang Sendiri
Dukungan ribuan penggemar, yang bahkan ada yang rela menempuh perjalanan darat hingga 30 jam, menjadi pendorong moral di hari penentuan. Kedua tim bertarung melawan 10 tim global lainnya, termasuk raksasa dari Thailand dan Brasil, dalam format Champion Rush Point.
Di babak final, RRQ berhasil mengamankan satu Booyah krusial pada Game ke-5 (Alpine), yang sempat memicu harapan besar penonton tuan rumah. Namun, harapan pendukung tidak terwujud dan RRQ Kazu harus puas berada di peringkat ke -4 dengan total poin 73 (33 kill dan 40 placement).
Meskipun harus puas berada di luar podium, keberhasilan RRQ Kazu finis di Top 4 dunia membuktikan bahwa strategi agresif mereka efektif, menahan gempuran tim-tim berpengalaman lainnya dan menjadi tim Indonesia dengan peringkat tertinggi.
Sementara itu, tim Indonesia lainnya, EVOS Divine, di babak final, terus berjuang menghadapi kerasnya persaingan tim global yang menurut mereka bermain lebih disiplin. Mereka mengakhiri turnamen di Peringkat Kesembilan dengan total 63 poin.
Pelatih Leem sebelumnya telah menekankan bahwa fokus tim adalah pada fight internal. "Mau ketemu siapa pun, selama fight kita bagus, seharusnya kita bisa mengalahkan semua regional," ujarnya sebelum final.
Meskipun hasil akhir belum optimal, perjuangan EVOS Divine hingga Top 9 di level dunia tetap menjadi capaian yang patut diapresiasi, mengingat tantangan adaptasi meta dan tekanan bermain di kandang sendiri.
Perjalanan RRQ Kazu dan EVOS Divine di FFWS Global Final 2025 menegaskan bahwa ekosistem esports Free Fire Indonesia memiliki potensi besar, didukung oleh komunitas yang sangat loyal dan mentalitas juang yang tak pernah padam.***






















