Indogamers.com - Grand Final FFWS Global Finals 2025 di Indonesia Arena yang diharapkan menjadi panggung kejayaan tuan rumah, justru berakhir antiklimaks bagi EVOS Divine.
Tampil dominan di babak Knockout, performa tim berlogo Macan Putih ini justru merosot tajam saat laga penentuan gelar juara. Apa sebenarnya yang terjadi di balik layar hingga strategi mereka macet total? Sang pelatih, Coach Leem, akhirnya buka suara membedah aspek teknis yang menjadi biang keladi kegagalan tersebut.
Kepada Indogamers, Coach Leem secara terbuka mengakui adanya penurunan kualitas eksekusi yang signifikan. Menurutnya, akar masalah bukan hanya pada nasib buruk, melainkan keputusan-keputusan mikro yang fatal.
Miskomunikasi Menjadi Awal Petaka
Coach Leem menyoroti Match ke-2 dan ke-3 sebagai titik balik hilangnya momentum tim. "Momentum mulai turun karena miskomunikasi saat memutuskan untuk fight atau main objektif," ungkapnya. Keraguan ini merusak ritme permainan, membuat EVOS Divine terjebak dalam situasi yang tidak menguntungkan.
Rotasi Lambat
Masalah terbesar terlihat pada manajemen zona. Coach Leem mengakui bahwa rotasi tim sering kali terlambat. "Kami masuk terlalu lambat sehingga kalah posisi dari tim yang sudah setup lebih dulu," jelasnya.
Di level dunia, keterlambatan sekian detik berarti membiarkan lawan menguasai compound strategis, memaksa EVOS bertarung di area terbuka (open field) yang merugikan. Ditambah dengan tempo fight yang terlalu agresif tanpa perhitungan matang, strategi counter pun sulit dieksekusi.
Kekalahan ini menjadi "tamparan keras" sekaligus pelajaran berharga bagi EVOS Divine. Pengakuan Coach Leem menegaskan bahwa di level global, bakat individu saja tidak cukup tanpa kedisiplinan rotasi dan komunikasi yang presisi.
Kini, pekerjaan rumah terbesar tim pelatih adalah memperbaiki skenario tekanan dan konsistensi agar kesalahan elementer seperti keterlambatan rotasi tidak terulang di turnamen mendatang.***




















