INDOGAMERS.COM - Apple tiap tahun merilis seri ponsel terbarunya. Hingga saat ini, iPhone 15 menjadi yang teranyar, dengan harga yang terbilang tinggi untuk beberapa kalangan.
Apple juga pada tahun 2024 ini telah menyiapkan perilisan iPhone 16 yang mengundang tanya, seperti apakah wujud dan jeroan jagoan Apple terbaru ini.
Sayangnya, kabar buruk datang. Apple dikabarkan mengalami penurunan penjualan, khususnya di China. Dimana dalam kuartal Desember 2023 lalu, pendapatan Apple turun USD20,8 miliar karena penjualan produk iPhone mereka merosot hampir 13%.
Baca Juga: Update Daftar Harga iPhone Terbaru Semua Seri, iPhone 11 Masih Rp7 Jutaan
Padahal, China merupakan negara terbesar pemakai iPhone. Tapi data dari beberapa tahun belakangan ini, memperlihatkan penjualan iPhone perlahan menurun hingga data 2023 lalu menunjukan ketertarikan konsumen dan daya beli mereka pada Apple semakin melemah. Itu juga seiring menguatnya pamor produk dalam negeri mereka yaitu Huawei yang makin mencuri hati.
Will Wong, Senior Research Manager International Data Corporation, dalam sebuah laporannya yang dikutip Indogamers.com dari CNBC, menjelaskan bahwa konsumen yang dulunya adalah garapan Apple, kini lebih berhati-hati mengelola pengeluarannya dan makin rasional dengan apa yang mereka dapatkan dari iPhone hingga pertimbangan pada produk lokal yang tak kalah kelas.
“Tantangan dari Huawei yang menciptakan sensasi lebih besar di pasar. Huawei tetap jadi pesaing utama dengan teknologi canggih seperti AI dan produk smartphone lipat yang lebih menarik perhatian konsumen,” kata Wong.
Baca Juga: 16 Tim Esport bersaing Kembali di Babak 16 Besar Vaporlax IMC Season 1
Huawei yang dulunya terkulai karena sanksi AS pada teknologi chip yang dibutuhkan untuk keperluan 5G, praktis membatasi akses Huawei ke perangkat lunak seperti Google. Tapi, Huawei tak tinggal diam dengan mencari cara untuk comeback pada peluncuran Mate 60 yang dilengkapi 5G. Ini menjadi pukulan telak bagi AS dan iPhone yang terkejut akan serangan balasan itu.
Selain lekas menyembuhkan Huawei yang pelanggannya sempat beralih ke iPhone dan harus direbut kembali, China juga mempelopori penguatan Xiaomi dan Oppo sebagai penantang serius. Kedua brand ini bermain di kelas pasar yang lebih murah tapi tak pelit fitur.
Baca Juga: Selamat! Realme Dinobatkan Sebagai 'Young People's Choice' oleh Counterpoint
Xiaomi dan Oppo datang dengan kampanye murah tapi punya fitur setara ponsel premium yang turut memberi tekanan pada produk-produk Apple pada seri lama hingga terbaru.
Lemahnya iPhone di pasar China juga dipengaruhi turunnya daya beli masyarakat yang lebih mengutamakan fungsi ketimbang gengsi brand semata. Jika selama ini Apple menjual hal itu, saat ekonomi China melemah, konsumen mulai mencari alternatif pengganti yang lebih murah dengan fungsi yang sama baiknya.
Selain alasan itu, Gen Z China tidak menganggap iPhone sebagai ponsel yang ramah pada mereka. Selain mereka harus merogoh kocek terlalu dalam untuk membeli iPhone, kebiasaan Apple yang selalu menunggu keberhasilan respon pasar akan sebuah teknologi baru kemudian mereka menyematkannya pada ponsel mereka menjadi sentiment yang buruk.
Baca Juga: Jadwal Push Rank Mobile Legends yang Wajib Kamu Perhatikan
China menganggap Apple bukalah pelopor teknologi yang handal. Bukti terbaru adalah penyematan AI yang terlambat pada iPhone menjadi tandanya, setelah Huawei dan Samsung telah lebih dulu mencoba dan mempopulerkannya. Sedangkan Apple baru akan memulainya pada iPhone 16 nanti.
Mereka benar-benar menunggu, memanfaatkan keberhasilan uji coba yang dilakukan Huawei dan Samsung, lalu mengekornya.