Indogamers.com - Halo gadget enthusiast Indonesia! Siapa di sini yang selalu menanti kabar terbaru dari lini flagship Samsung, Galaxy S series? Nah, ada kabar lumayan mengejutkan sekaligus melegakan nih, terutama buat kamu yang selama ini lebih suka dengan varian chipset Snapdragon.
Ingat dong perdebatan abadi antara Exynos dan Snapdragon di ponsel premium Samsung? Rumor terbaru soal Galaxy S26 series tahun depan menunjukkan adanya perubahan strategi yang cukup signifikan. Sempat beredar kabar bahwa Samsung akan kembali menggunakan chipset besutan mereka, Exynos 2600, di sebagian besar pasar. Namun, nampaknya rencana itu direvisi total.
Kabar yang beredar saat ini justru mengindikasikan penggunaan Exynos 2600 akan sangat, sangat terbatas. Dikutip dari GSMArena (05/12), ini dia poin-poin penting yang perlu kamu ketahui:
Perubahan Strategi Chipset Global Galaxy S26
Pembatasan Pasar yang Ekstrem: Sumber terpercaya menyebutkan bahwa Exynos 2600 hanya akan digunakan di satu pasar saja untuk smartphone Galaxy S26 series.
Perubahan Rencana Total: Keputusan ini sangat kontras dengan rumor awal yang menyebutkan Exynos 2600 akan menjadi mesin utama di sebagian besar wilayah, termasuk kemungkinan besar di Asia dan Eropa.
Dominasi Snapdragon: Dengan dibatasinya Exynos, maka secara otomatis mayoritas pasar global, termasuk Indonesia, kemungkinan besar akan kembali mendapatkan varian Snapdragon.
Dampak Kabar Ini untuk Konsumen Indonesia
Selama ini, konsumen di Indonesia kerap mendapatkan varian Exynos. Namun, untuk Galaxy S25 series sebelumnya, Indonesia kebagian varian Snapdragon 8 Gen 4, yang disambut positif. Jika tren ini berlanjut di Galaxy S26, itu berarti kabar baik bagi para penggemar gaming dan performa stabil.
Keputusan Samsung untuk membatasi Exynos 2600 di satu pasar saja kemungkinan besar didasarkan pada keinginan untuk memastikan performa dan efisiensi yang konsisten di semua unit. Atau, bisa juga karena faktor produksi chipset itu sendiri yang belum siap skala besar.
Salah satu bocoran menyebutkan, "Samsung akan secara signifikan mengurangi penggunaan Exynos 2600, menjadikannya eksklusif untuk satu wilayah kecil, sementara pasar lainnya akan didominasi oleh solusi Snapdragon."
Penutup
Keputusan ini bisa jadi langkah yang cerdas dari Samsung. Daripada mengambil risiko dengan chipset yang belum teruji di pasar luas, mereka memilih jalur aman dengan Snapdragon, setidaknya untuk mayoritas wilayah.
Nah, buat kamu yang sudah nyaman dengan performa Snapdragon di flagship Samsung, kabar ini jelas bisa membuatmu tenang. Sambil menanti konfirmasi resmi dari Samsung, kita tunggu saja chipset gahar mana yang akan benar-benar mendarat di Galaxy S26 Indonesia. Yang jelas, persaingan performa di kelas flagship akan selalu seru untuk diikuti.***
















