Pemerintah Takut Gamers, Players Berprestasi diCuekin

Pemerintah Takut Gamers, Players Berprestasi diCuekin

Kamu tau gak sih, kalau banyak cara untuk mengharumkan nama bangsa Indonesia di dunia Internasional, melalui Olah Raga, Kepintaran, Bakat, hingga beragam Prestasi yang diraih oleh rakyat Indonesia, dan salah satunya adalah melalui Prestasi dari permainan Game Online, namun rupanya Pemerintah tidak mendukung Player yang berprestasi di bidang Game Online.

Seperti yang telah diungkapkan oleh Aziz Malik sebagai salah satu petinggi di Indogamer. "Pernyataan SBY yang hanya melihat sisi negatif video games telah terbantahkan. Gamers sendiri bukan ancaman. Sekarang banyak players, pengguna game online bisa keluar negeri membawa nama bangsa,” tukas Aziz".

 

 

Akan tetapi hal tersebut tidak sejalan dengan pola pikir pemerintah, yang menganggap bermain game itu memiliki dampak negatif.

Memang diketahui banyak Player Indonesia yang berbakat turut mengharumkan nama bangsa Indonesia melalui keahliannya bermain game, ataupun kecerdasannya dengan game yang dikembangkannya, karena memang sejatinya game adalah salah satu cara yang unik untuk mengharumkan nama bangsa.

"Di Indonesia Industri dan Studio game juga banyak. Mulai dari Bandung hingga Yogya. Ironisnya, pemerintah tidak membantu," sesal Aziz yang  juga seorang gamer.

 

 

Lihat saja pada kompetisi Internasional yang berhadiah hingga Juta-an Dolar, atau Pertandingan antar Negara Dunia dalam suatu Event game yang besar, semua hal itu bisa digunakan untuk mengharumkan nama bangsa, meski dirasa pemerintah memiliki sudut pandang tersendiri.

"Pemerintah takut, bermain game akan membuang waktu dan lupa sekolah. Pemerintah tampaknya melupakan, bahwa banyak dampak positif bermain games, termasuk players Indonesia yang ikut ajang kompetisi games dunia," lanjut Aziz.

 

Seperti dilansir dari iToday, Senin (16/07/2012) Bahwa pada pemberitaan sebelumnya, Saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tengah memberikan pembekalan kepada Calon Perwira Remaja (CAPAJA) Akademi TNI dan Polri tahun 2012 di Akademi Militer, Magelang, Rabu 11 Juli malam, menyebut generasi video games sebagai generasi berbahaya.

"Jangan kalian menjadi generasi video games. Generasi video games pada umumnya tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Hal itu berbahaya bila terjadi di kalangan perwira. Seorang perwira dituntut untuk selalu waspada dengan kenyataan sosial. Hal itu diperlukan untuk membangun kesadaran dan kebersamaan,” kata SBY.

Segala sesuatu memang memiliki dua sisi yang berbeda, positif dan Negatif, semua itu bergantung dari sudut pandang dan cara berpikir yang masing-masing. (Sfh)

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI