Mungkin ini sudah diketahui oleh setiap orang, bukan hanya gamers saja. Sebab judul GTA memang selalu menjadi sorotan, bukan hanya karena judul tersebut adalah yang paling laris, namun juga karena banyaknya kontroversi yang diberikan pada game tersebut.
Meskipun demikian, sang pengembang game tersebut tak pernah jera untuk membuat seri lanjutan dari GTA yang penuh aksi kekerasan dan juga pornografi tersebut. RockStar Games bahkan terus mengembangkan game tersebut menjadi lebih baik. Sang publisher Take Two Interactive pun nampaknya juga tidak menanggapi setiap kritik yang datang secara serius.
Yang lebih parahnya lagi, selain menampilkan adegan kekerasan dan pornografi, ternyata ada sebuah adegan penggunaan narkoba yang ditampilkan secara detail di dalam permainan. Saat ditanyai oleh Bloomberg TV mengenai kontroversi tersebut, CEO dari Take Two Interactive Strauss Zelnick justu mengeluarkan pendapat yang sangat mengejutkan. Ia justru mengungkapkan bahwa konten negatif yang ada di sebuah video game adalah seni.
"Kami membuat sebuah kriminalitas dalam permainan. Kami membuat dunia bawah tanah yang kelam, dan ini adalah seni!" tutur Zelnick.
Zelnick juga menambahkan bahwa apa yang mereka buat di dalam video game tersebut, tidak ada bedanya dengan yang sering disajikan pada sebuah film. Ia mengungkapkan kalau apa yang ada di film dan televisi adalah hasil eksplorasi dari kehidupan maunsia. Jadi pada intinya Take Two Interactive juga melakukan hal yang sama yaitu menciptakan alam semesta baru, alam semesta kriminal.
Apa yang dikatakan Zelnick ini tentu saja menjadi pertentangan banyak orang, namun bagaimana pun juga GTA yang selalu datang dengan tema kekerasan tersebut menarik perhatian banyak orang. GTA V sendiri menjadi seri paling heboh sepanjang sejarah GTA, terbukti dengan hasil penjualannya lebih dari 29 juta copy sejak diluncurkannya pada akhir tahun 2013 yang lalu. <bms>