DreamLeague Season 11: Virtus.pro Melangkah ke Grand Final Setelah Mengandaskan Team Secret

DreamLeague Season 11: Virtus.pro Melangkah ke Grand Final Setelah Mengandaskan Team Secret

IDGS, 24 Maret 2019 - DreamLeague Season 11 memasuki hari kesembilan, alias satu hari sebelum hari terakhirnya. Pertandingan ketiga untuk hari ini merupakan final lower bracket yang mempertemukan Team Secret melawan Virtus.pro. Team Secret meneruskan dominasi mereka di lower bracket dengan mengandaskan Keen Gaming 2-0, sedangkan Virtus.pro berjuang keras melewati raksasa Cina PSG.LGD dengan skor 2-1. Kini keduanya berhadapan demi menentukan siapa yang berhak melaju ke Grand Final DreamLague Season 11. 

Game Pertama

VP memilih Alchemist yang jarang terlihat pada meta terbaru, ditambah dengan kombo Pangolier, Venomancer dan Enigma untuk pertarungan besar. Team Secret mengandalkan Kunkka untuk mendominasi lini tengah dan Spectre pada fase late game. Secret menekan sejak awal lewat rotasi apik dari kapten Clement 'Puppey' Ivanov dengan Winter Wyvern dan Yazied 'YapzOr' dengan Nyx Assassin. Ketika Doombringer Ludwig 'zai' Wåhlberg menyentuh level 6, dominasi Secret semakin terlihat. Mereka juga sukses beberapa kali membunuh Alchemist Vladimir 'No[o]ne' Minenko di tengah. 

Titik balik terjadi ketika perang besar di liang Roshan sekitar menit ke-25 di mana VP mampu memenangkan pertempuran dan sedikit demi sedikit menambah keunggulan mereka. Begitu Alchemist tak terhentikan, Secret terpaksa merelakan game pertama. 

Game Kedua

VP mengambil Razor untuk menangkal Outworld Destroyer di lini tengah, sedangkan Micha? 'Nisha' Jankowski dipercaya menggunakan Naga Siren yang dikombinasikan dengan Enigmanya zai. Kali ini VP bermain agresif sejak awal dan mampu mendominasi fase awal hingga pertengahan game. Kelincahan Puck ditambah dengan Doombringer dan Vengeful Spirit membuat Secret keteteran, namun YapzOr bermain ciamik dengan Lion lewat Finger of Death krusialnya yang mampu memberi celah bagi timnya untuk mengambil nafas. 

 

(DreamHack)

Pada kisaran menit 21, kombinasi Song of Siren dan Black Hole mampu memutar balik keadaan, dan sejak saat itu Secret terus mendominasi hingga akhir game kedua. Pertandingan pun harus dilanjutkan ke game ketiga. 

Game Ketiga

VP memilih dua kombo area mematikan, yakni kombinasi Tidehunter dan Enigma. Secret memilih Phoenix sebagai tanggapan mereka, dan Viper untuk menghadapi Razor di tengah. Begitu game ketiga dimulai, Secret bermain agresif, terutama zai dengan Ursa yang mendominasi di fase laning. Ia terus bermain agresif untuk memberi ruang bagi Phantom Lancer Nisha, namun sayangnya zai harus membayar mahal. Dominasinya hanya bertahan di awal permainan. 

 

(DreamHack)

Kombinasi trio Enigma (Vladimir 'RodjER' Nikogosyan), Tidehunter (Pavel '9Pasha' Khvastunov) dan Doombringer (Alexei 'Solo' Berezin) memecah kebutuntuan VP dan membuka jalan bagi mereka menuju kemenangan. Phoenix YapzOr tidak mampu menghentikan kombo emas Ravage dan Black Hole, sedangkan Razor No[o]ne dengan Rod of Atos dan Radiance mampu menangkal Phantom Lancer. Weaver yang dikendalikan Roman 'RAMZES666' Kushnarev tak kesulitan menyapu bersih anggota Team Secret yang lolos dari cengeraman Black Hole. Perjalanan Puppey dkk pun berakhir di sini, sedangkan VP melenggang ke Grand Final dan menunggu pemenang dari laga Vici Gaming melawan Fnatic. 

 

(Wykrhm Reddy)

 

(Stefanus/IDGS)

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI