5 Kisah Hidup Pendiri Minecraft Markus Persson, Tak Lulus SMA dan sempat Jatuh Miskin

Markus Persson dan kolega. (FOTO: Instagram.com/notchite)

Indogamers.com-Kisah hidup pendiri Minecraft Markus Persson begitu mengharu biru. Sebelum seperti sekarang, Persson merasakan pahitnya menjadi korban perceraian. Ia juga sempat jatuh miskin.

Di umur 7 tahun, orangtuanya bercerai. Setelah perceraian, sang ayah pindah ke desa. Sementara ia dan saudara perempuannya tinggal bersama ibu mereka.

Akibat perceraian tersebut keluarga Perrson sempat jatuh miskin. Sampai tidak bisa makan. Keadaan memburuk tatkala kakak perempuannya kecanduan narkoba dan malah kabur dari rumah.

Baca Juga: Enggak Cuma Gratis, Epic Games Store Mega Sale 2024 Juga Bagi-bagi Hadiah Unik

Kisah hidup Markus Persson

Dan, berikut adalah kisah hidup Markus Persson, disarikan dari Wikipedia dan Forbes:

1. Ayahnya mengalami depresi

Menurut Persson, ayahnya menderita depresi, gangguan bipolar, kecanduan alkohol, dan penyalahgunaan obat-obatan. Sang ayah sempat masuk penjara karena perampokan.

Sang ayah sempat pulih pada awal kehidupan Persson. Tapi penyakitnya kambuh lagi, yang menyebabkan perceraian.

2. Jasa sang ayah

Meski ayahnya, seorang warga Swedia bernama Birger, mengalami depresi, tapi Persson tak mungkin lupa jasa ayahnya.

Sang ayahlah yang mengajari Persson menggunakan komputer Commodore 128 milik keluarga. Dari komputer itulah, Persson yang sudah menyukai game sejak kecil memainkan game bajakan dan memuat berbagai program ketik dari majalah komputer dengan bantuan saudara perempuannya.

Game pertama yang dia beli dengan uangnya sendiri adalah The Bard's Tale. Dia mulai memprogram di komputer rumah Commodore 128 milik ayahnya pada usia tujuh tahun. Dia memproduksi game pertamanya pada usia delapan tahun, sebuah game petualangan berbasis teks.

3. Sosok introvert

Persson adalah sosok introvert. Meski begitu ia disukai teman-temannya. Sifat introvertnya itu semakin kentara ketika masuk sekolah menengah. Ia diketahui menjadi sosok 'penyendiri' dan kabarnya hanya memilik seorang teman.

Persson lebih memilih menghabiskan waktu luangnya dengan permainan dan pemrograman di rumah. Dia berhasil merekayasa balik mesin Doom, yang terus dia banggakan pada tahun 2014.

4. Tak lulus SMA

Sayangnya, Persson tidak menyelesaikan SMA-nya. Tapi cita-citanya menjadi pengembang game sudah dimiliki sejak bangku sekolah. Gurunya sempat menyarankan agar Persson belajar desain grafis, yang kemudian diselesaikannya di usia 15-18 tahun.

5.Menjual Minecraft senilai USD2,5 miliar

Dikenal juga dengan nama Markus "Notch" Persson, ia memperoleh kekayaannya dengan menjual hak permainan Minecraft miliknya kepada Microsoft.

Pada bulan September 2014, setelah menjual 15 juta kopi Minecraft di seluruh konsol game, Persson menjualnya ke Microsoft dengan kesepakatan tunai USD 2,5 miliar.

Sejak saat itu, Persson telah terbang keliling dunia sambil memprogram game-game baru di waktu luangnya.

Baca Juga: Spesifikasi Minimum PC Buat Main Game Dragon Age: Inquisition, Gratis di Epic Games Store

Persson menghabiskan uangnya untuk membeli peralatan komputer dan bepergian, meskipun dia membeli rumah senilai USD 70 juta di Beverly Hill pada bulan Desember 2014.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI