Kaspersky Buka Suara Soal Larangan Penjualan Aplikasi Keamanan di Amerika Serikat

Eguene Kaspersky berfoto di depan Kremlin. (Sumber: BBC)

Indogamers.com - Kaspersky buka suara usai pemerintah Amerika Serikat (AS) melarang mereka untuk menjual software antivirus dan alat keamanan siber kepada perusahaan dan warga negara AS.

Menanggapi larangan tersebut, Kaspersky menyatakan bahwa keputusan ini tak akan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk menjual dan mempromosikan produk keamanan siber mereka di AS.

“Keputusan ini cuma didasarkan pada iklim geopolitik dan kekhawatiran teoritis semata, bukan evaluasi menyeluruh terkait integritas produk dan layanan kami,” ujar perwakilan Kaspersky via Computer Weekly pada 21 Juni 2024.

Perusahaan asal Rusia itu menegaskan, mereka tidak terlibat dengan aktivitas yang mengancam keamanan nasional AS dan kini berencana mengejar semua opsi hukum untuk mempertahankan operasional di Negeri Paman Sam.

Baca Juga: 4 Fakta Bahaya Malware Chameleon yang Mampu Bobol Kunci Sidik Jari di HP Android

Kaspersky, perusahaan keamanan siber dari Rusia. (Sumber: VOA)

Di sisi lain, Elizabeth Cannon selaku Direktur Departemen Teknologi, dan Informasi dan Komunikasi (ICTS) AS menuduh bahwa Rusia sebenarnya punya niat terselubung.

“Pemerintah Rusia telah membuktikan kalau mereka memiliki skill dan niat tersembunyi untuk memanfaatkan perusahaan dari negara mereka, seperti Kaspersky, untuk mengumpulkan informasi sensitif dari AS," ujar Cannon.

"Mereka hendak merusak sistem jaringan yang menggunakan produk-produk ini,” imbuh dia.

Pun, Canon menambahkan lagi, mengklaim kalau “Departemen Perdagangan AS siap membantu bisnis dan konsumen individu di negaranya untuk merespons pelarangan ini dengan tepat.”

Baca Juga: 5 Sumber Malware yang Bisa Rusak Perangkat Ini Wajib Kamu Tahu

Kaspersky, perusahaan keamanan siber dari Rusia. (Sumber: Softonic)

Adapun terbaru, Departemen Perdagangan AS juga menambahkan tiga entitas - AO Kaspersky Lab, dan OOO Kaspersky Group, dari Rusia, serta Kaspersky Labs Limited dari Inggris, ke dalam daftar banned.

Masing-masing dari mereka dianggap sudah bekerjasama dengan militer dan intel Rusia.

Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo menegaskan bahwa pemerintahan Biden-Harris berkomitmen melindungi keamanan nasional dan terus berinovasi lebih unggul dari pesaing.

Raimondo mengatakan, "Kami akan terus menggunakan setiap alat yang kami miliki untuk melindungi keamanan nasional AS dan rakyat Amerika.”***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI