Ramai Indodax Kena Hack, Ini 3 Kasus Penipuan Crypto Terbesar dalam Sejarah

Ilustrasi hack crypto. (Sumber: Coinbase)

Indogamers.com - Selain menawarkan keuntungan besar, dunia cryptocurrency juga memiliki risiko keamanan tinggi.

Baru-baru ini, kasus Indodax diduga kena hack sedang ramai diperbincangkan.

Hingga artikel ini ditulis, Kamis (12/9/2024), platform jual-beli cryptocurrency terbesar di Indonesia tersebut belum bisa diakses.

Dalam 10 tahun terakhir, beberapa kasus penipuan crypto terbesar menyebabkan kerugian miliaran dolar.

Bagi kamu yang masih baru di dunia crypto, mengetahui sejarah kasus penipuan bakal membantu kamu memahami pentingnya keamanan berinvestasi.

Maka dari itu, berikut kami sajikan tiga kasus hack crypto terbesar dalam sejarah, merujuk laporan Tech Radar.

1. Mt. Gox (2014) - Rp9,4 T

Kasus Mt. Gox jadi yang terbesar dalam sejarah kripto. Pada tahun 2014, bursa kripto asal Jepang ini diretas dan kehilangan hampir 850 ribu Bitcoin atau setara dengan Rp9,4 triliun.

Sebelumnya, Mt. Gox juga pernah diretas pada tahun 2011, di mana Bitcoin senilai 8,75 juta dolar AS (Rp133,8 miliar) dicuri.

Peretasan terjadi karena sistem keamanan bursa tersebut dimanipulasi dengan cara membanjiri Bitcoin palsu.

Baca Juga: Kronologi Indodax Diduga Kena Hack, Disebut Ada Transaksi Mencurigakan Jutaan Dolar

Tweet awal yang memperingatkan ada transaksi mencurigakan di Indodax. (Sumber: Cyvers Alerts)

2. Poly Network (2021) - Rp9,1 T

Pada Agustus 2021, platform blockchain Poly Network menjadi korban salah satu peretasan terbesar sepanjang masa.

Lebih dari 600 juta dolar AS (Rp9,1 triliun) dicuri dari platform ini.

Beruntung, sebagian besar dana berhasil dikembalikan oleh hacker yang akhirnya diidentifikasi sebagai white hat alias peretas etis yang menunjukkan sisi lemah sistem.

3. Coincheck (2018) – Rp8,1 T

Pada Januari 2018, bursa cryptocurrency Coincheck mengalami serangan besar.

Para hacker berhasil mencuri cryptocurrency senilai 534 juta dolar AS (Rp8,1 triliun).

Mereka menggunakan serangan phishing untuk mengakses dompet hot wallets milik Coincheck, lalu menyebarkan malware untuk mencuri koin NEM dalam jumlah besar.

Meski mengalami kerugian besar, Coincheck tetap beroperasi sampai akhirnya diakuisisi oleh Monex Group pada April 2021.

Baca Juga: Indodax Diduga Kena Hack, Dana Member Diklaim Aman 100 Persen

Dari Mt. Gox hingga Coincheck, setiap kasus di atas menjadi peringatan bagi investor untuk selalu berhati-hati dan memastikan aset mereka terlindungi dengan baik.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI