Indogamers.com - Kasus kontroversial Cherry Lai dari Brandoville Studios yang kini sudah tutup memunculkan reaksi keras di media sosial, terutama di X.
Christa Sydney, eks karyawan Brandoville Studios, mengungkap pengalaman ngeri yang dialaminya dengan Cherry Lai.
Dalam tulisan sekitar 6000 kata, salah satunya Sydney bilang, meski diberi gaji bulanan sebesar Rp18,5 juta, dia hanya diizinkan mengambil Rp1,5 juta sebagai tunjangan magang.
Baca Juga: 5 Fakta Cherry Lai, Istri CEO Brandoville Studios yang Diduga Lakukan Bullying terhadap Karyawan
"Saya dipekerjakan kembali sebagai magang dan diberitahu bahwa saya akan menerima tunjangan magang Rp1.500.000."
"Kemudian saya menerima Rp18,5 juta tiap bulan, tapi saya diberitahu cuma boleh ambil Rp1,5 juta, dan Rp2,5 juta di salah satu bulan, dan Rp3,5 juta di bulan lainnya untuk diri saya sendiri."
"Sisanya, saya harus menarik dan menukar ke dolar Hongkong, menggunakan uang itu untuk membeli pakaian mahal buat dia, dan mentransfer Rp16 juta kepada Jeremy (salah satu pengajar di Brandville Studio-red)."
"Dia (Cherry Lai-red) berjanji bahwa uang tersebut akan menjadi investasi untuk saham di masa depan ketika kami membuat influencer AI (virtual) dan menghasilkan pendapatan."
"Jika saya bikin kesalahan, dia akan paksa saya membayar uang kepadanya. Ketika saya membeli barang untuk dia yang awalnya dijanjikan bakal diganti, dia akan memastikan kalau saya membuat kesalahan, kemudian memberitahu bahwa dia tidak akan mengembalikan uangnya."
Baca Juga: 17 Game Garapan Brandoville Stidios, Mengapa Studionya Viral?
Nama Cherry Lai menjadi trending di Twitter sejak Jumat (13/9/2024) dengan lebih dari 13,4 ribu tweet yang membahas kasus ini.
Netizen mengungkap berbagai tuduhan, seperti kekerasan fisik, verbal, manipulasi, diskriminasi, dan eksploitasi yang dilakukan oleh Cherry Lai ke karyawan Brandoville Studios.
Beberapa korban bahkan mengalami cedera serius dan trauma psikologis. Salah satu karyawan dilaporkan mengalami keguguran akibat stres yang dialami di tempat kerja.
Selain itu, dilaporkan bahwa Cherry Lai memerintahkan karyawannya untuk melakukan tindakan tidak manusiawi seperti memukuli diri sendiri atau menampar satu sama lain.
Kasus ini mencatat bahwa Cherry Lai juga meminta karyawan untuk mentransfer uang besar, membeli es krim dalam jumlah besar, dan makanan cepat saji untuknya.
Baca Juga: Bos Brandoville Studios Diduga Kabur ke Luar Negeri Usai Terseret Kasus Kekejaman terhadap Karyawan
Sejak Brandoville Studios ditutup pada 17 Agustus 2024, muncul dugaan bahwa para pemimpin perusahaan tersebut membuka studio game baru bernama Lailai Studios.
Adapun situs resmi dan media sosial Lailai Studios tiba-tiba tidak dapat diakses hingga artikel ini ditulis.***
Cerita dari Sydney selengkapnya bisa kamu baca via tautan berikut: https://www.canva.com/design/DAGPODX3TK0/kBd22SPjKWoiOjwKvj-gnA/view?