Indogamers.com - Ubisoft, perusahaan game yang dikenal dengan seri populer seperti Assassin's Creed, kini menghadapi ancaman gugatan class action terkait dugaan pembagian data pengguna secara ilegal.
Laporan yang diterbitkan oleh Bloomberg Law menyebutkan bahwa Ubisoft diduga membagikan informasi pengenal pribadi (PII) penggunanya dengan Meta, perusahaan induk Facebook.
Gugatan tersebut mengklaim bahwa pengguna yang melakukan pembelian di Ubisoft Store atau berlangganan layanan Ubisoft+ tanpa sadar memberikan data PII mereka kepada Meta melalui penggunaan perangkat lunak pelacakan yang dikenal sebagai Pixel.
Baca Juga: Jadwal Liga 1 Esports Nasional 2024 Hari Ini dan Cara Menontonnya!
Pixel ini diduga digunakan untuk memantau aktivitas pengguna di situs web Ubisoft dan mentransfer data mereka ke Meta tanpa pemberitahuan yang memadai.
“Terdakwa tidak mengungkapkan di situs web bahwa informasi pengenal pribadi pengguna akan dikumpulkan oleh Meta melalui pelacakan Pixel yang digunakan oleh Ubisoft, dan kemudian disalurkan ke Meta, sehingga mengekspos data pribadi pengguna kepada pihak-pihak yang dapat memanfaatkan informasi tersebut,” kata pengadu dalam dokumen pengaduan disadur dari VGC pada Rabu, 10 Oktober 2024.
Keluhan ini menyebutkan bahwa kebijakan berbagi data memainkan peran penting bagi konsumen dalam memutuskan apakah mereka ingin memberikan informasi pribadi mereka.
Baca Juga: Silent Hill 2 Remake Resmi Rilis Nostalgia dan Inovasi dalam Satu Paket Horor
Dengan tidak adanya transparansi mengenai penggunaan Pixel, Ubisoft dituding telah melanggar Undang-Undang Perlindungan Privasi Video (Video Privacy Protection Act) yang awalnya diberlakukan pada 1988 untuk melindungi informasi pribadi pelanggan toko persewaan video.
Undang-undang tersebut telah diperbarui pada 2013, memungkinkan layanan seperti Netflix untuk berbagi data dengan media sosial asalkan pengguna memberikan izin terlebih dahulu.
Namun, dalam kasus Ubisoft, pihak penggugat mengklaim bahwa perusahaan tidak memberikan pemberitahuan atau meminta izin dari pengguna terkait pembagian data mereka dengan Meta.
Baca Juga: A Space for the Unbound Siap Hadir di iOS, Berikut Jadwal Rilisnya!
Lebih lanjut, gugatan tersebut menuduh bahwa Ubisoft dengan sengaja memasang Pixel di situs web mereka guna mengumpulkan data pemasaran yang berharga.
“Pixel tidak bisa ditempatkan di situs web tanpa tindakan langsung dari Ubisoft atau pihak yang mewakili mereka, dan tidak mungkin dipasang oleh Meta tanpa kerja sama Ubisoft,” tambah gugatan tersebut.
Saat ini, gugatan tersebut belum mendapatkan sertifikasi class action, namun para penggugat mengajukan permintaan persidangan oleh juri serta kompensasi finansial bagi mereka yang terdampak.
Baca Juga: 7 Smartphone Termahal di Dunia, Bikin Dompet Kaum Mendang Mending Menjerit
Selain itu, mereka juga meminta perintah pengadilan untuk menginstruksikan Ubisoft agar menghapus Pixel dari situs webnya atau mendapatkan persetujuan pengguna sebelum membagikan PII mereka di masa mendatang.
Jika gugatan ini berlanjut, kasus ini dapat menjadi sorotan dalam diskusi terkait privasi data dan tanggung jawab perusahaan dalam menjaga keamanan informasi penggunanya.***