5 Fakta Penting Tentang Aturan Baru Pembelian Game Digital di Steam dan Dampaknya bagi Konsumen

5 Fakta Penting Tentang Aturan Baru Pembelian Game Digital di Steam dan Dampaknya bagi Konsumen(FOTO: Steam)

Indogamers.com - Di era digital, semakin banyak orang beralih dari membeli media fisik seperti CD atau DVD ke pembelian game dan produk digital secara online.

Namun, tahukah kamu bahwa ketika membeli game digital di platform seperti Steam, sebenarnya kamu hanya mendapatkan lisensi, bukan kepemilikan penuh atas game tersebut?

Baca Juga: Steam Mulai Peringatkan Pengguna Tentang Pembelian Lisensi

Hal ini menjadi perhatian serius bagi konsumen, terutama setelah munculnya undang-undang baru di California yang bertujuan untuk memberikan perlindungan lebih baik bagi pembeli produk digital.

Berikut ini lima fakta penting yang perlu kamu ketahui tentang perubahan aturan tersebut dan dampaknya pada pembelian game di Steam.

1. Peringatan Baru di Steam: Hanya Lisensi, Bukan Kepemilikan

Sekarang, saat kamu membeli game di Steam, akan muncul pesan peringatan yang menyatakan bahwa kamu hanya mendapatkan lisensi untuk memainkan game tersebut.

Baca Juga: Metaphor: ReFantazio Pecahkan Rekor, Kalahkan Semua Game Persona di Steam!

Jadi, meskipun rasanya seperti membeli, sebenarnya kamu hanya “menyewa” hak akses game, dan lisensi itu bisa saja berakhir sewaktu-waktu.

2. Undang-Undang Baru di California untuk Melindungi Konsumen Digital

Gubernur California, Gavin Newsom, menandatangani undang-undang baru yang melarang toko digital menggunakan istilah seperti "beli," kecuali konsumen secara jelas diberi tahu bahwa mereka hanya membayar lisensi, bukan kepemilikan penuh atas produk digital.

Baca Juga: Sky Oceans: Wings for Hire, Game JRPG dengan Pertarungan Udara yang Seru, Kini Tersedia di Steam

Aturan ini dirancang untuk memberikan perlindungan yang lebih baik kepada konsumen di era digital.

3. Valve Bersiap untuk Peraturan Global

Meskipun undang-undang baru ini hanya berlaku di California, Valve (pemilik Steam) tampaknya bersiap untuk mengikuti aturan serupa di seluruh dunia.

Baca Juga: Sudah Masuk Steam! Ini Gameplay Silent Hill 2, Lebih Horor dan Mencekam

Hal ini untuk menghindari potensi masalah di masa depan terkait konsumen yang merasa tertipu karena tidak menyadari bahwa mereka hanya membeli lisensi sementara.

4. Contoh Kasus: Game yang Dihapus dari Akses Online

Kasus seperti Ubisoft yang mematikan akses ke game The Crew setelah menghapusnya dari daftar penjualan menunjukkan betapa pentingnya undang-undang ini.

Baca Juga: Luar Biasa! Silent Hill 2 Remake Capai 23.000 Pemain Steam saat Peluncuran Global

Pemain sering merasa dirugikan ketika game yang mereka beli tiba-tiba tak lagi bisa diakses, padahal mereka sudah mengeluarkan uang untuk itu.

5. Masa Depan Kepemilikan Game Digital: Lisensi vs. Kepemilikan

Debat mengenai apakah pembelian game digital benar-benar memberi konsumen kepemilikan penuh atas game tersebut terus berkembang.

Dengan adanya undang-undang baru ini, semakin jelas bahwa model bisnis industri digital lebih mengarah pada pemberian lisensi ketimbang menjual produk secara penuh.

Baca Juga: Rekomendasi 11 Game PC Action RPG Milik Bandai Namco, Tersedia di Steam

Ini menunjukkan bahwa konsumen harus lebih sadar bahwa apa yang mereka beli mungkin tidak mereka miliki selamanya.

Dengan perubahan ini, kamu mungkin ingin lebih memperhatikan syarat dan ketentuan saat membeli game atau produk digital di masa depan!**

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI