Indogamers.com - Indonesia Games Festival (IGF) 2024 resmi dibuka pada hari ini, Jumat (6/12), di ICE BSD. Ajang tahunan ini menjadi platform bagi para developer game lokal dan internasional untuk memamerkan karya-karya terbaik mereka.
Di antara para peserta, sejumlah developer muda dari Politeknik Negeri Jakarta dan siswa-siswi SMK turut hadir dengan membawa game hasil karya mereka. Salah satu di antaranya adalah Idham, mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta, yang tampil memamerkan game berjudul Wisata Guci Tycoon.
Baca Juga: Mendadak Free Fire 2: Duel Seru Antara Azka Corbuzier, Aura Eca, Zee, El Rumi, Onad, sampai Rigen!
Dalam wawancaranya dengan Indogamers, Idham menjelaskan konsep game yang dikembangkan bersama timnya, Belatrix V-5 yang beranggotakan Nabil, Aisyah, Ananda, dan Arief.
"Game ini judulnya Wisata Guci Tycoon. Seperti namanya, dalam game ini kita disuruh untuk mengembangkan wisata Guci yang ada di Tegal agar berkembang," katanya.
Baca Juga: Game PC Gratis Marvel Rivals Sudah Rilis di Steam, Langsung Cetak Rekor 400.000 Pemain Bersamaan
Idham menjelaskan bahwa alasan di balik pengembangan game ini adalah untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap potensi pariwisata lokal di Indonesia.
"Jadi dalam game, kita bisa merenovasi sejumlah bangunan yang ada di tempat wisata itu agar jadi lebih baik," jelasnya.
Selain skema tycoon yang identik dengan manajemen buildingnya, game ini juga mengusung genre deck building dengan mekanisme unik.
"Untuk memperbaiki sejumlah fasilitas di tempat wisata, kita harus memasukkan kartu-kartu bahan yang dibutuhkan di fasilitas itu," tambahnya.
Baca Juga: Baru Rilis, Website Infinity Nikki Kena Hack: Tampilkan Pesan Kasar Suruh Main Game Ini
Menurut Idham, pembuatan Wisata Guci Tycoon memakan waktu singkat, hanya satu bulan. "Waktunya hanya sebulan karena memang pembuatan game ini sebagai partisipasi untuk kegiatan TSA Gamefest 2024 yang diadakan oleh Agathe bersama dengan Kominfo," ungkapnya.
Idham juga berbagi alasan memilih genre Tycoon untuk proyek perdananya. "Selain karena saya memang suka dengan genre game ini, alasan lainnya adalah genre game Tycoon termasuk game yang mudah dimainkan dan seru, namun sulit untuk dibuat," ujarnya.
Baca Juga: Kabar Terbaru Tudingan Honkai Star Rail Plagiat Onmyoji, NetEase Siap Tempuh Jalur Hukum
Meski menghadapi berbagai tantangan, mulai dari komunikasi hingga teknis, Idham bersyukur mendapatkan bimbingan dari mentor. "Ini jujur, game pertama yang saya buat. Hambatannya banyak, termasuk karena saya baru belajar menggunakan Unity Engine," ungkapnya sambil tertawa.
Di akhir wawancara, Idham menyampaikan optimisme terhadap perkembangan industri game di Indonesia. "Potensi game di Indonesia itu gede banget. Industri game di Indonesia itu salah satu terbesar di Asia Tenggara. Jadi ke depannya, industri ini sangat prospek," pungkasnya.
Baca Juga: Tencent Akuisisi Saham Mayoritas Pengembang Wuthering Waves, Kuro Games
IGF 2024 akan berlangsung hingga akhir pekan ini, menghadirkan berbagai inovasi dari industri game serta menjadi ajang bertukar wawasan bagi developer dari berbagai latar belakang.**