Indogamers.com - Industri game saat ini kian boros anggaran produksi.
Lantas, sebenarnya game apa saja yang memegang rekor anggaran termahal di sepanjang sejarah?
Merujuk laporan Forbes pada Selasa (7/1/2025), berikut tiga judul teratas.
1. Call of Duty: Black Ops Cold War
Anggaran:
700 Juta dolar AS (Rp10 Triliun)
Di posisi pertama, kita punya Call of Duty: Black Ops Cold War rilisan 2020.
Game yang dikembangkan oleh Activision ini tercatat memiliki anggaran produksi mencapai 700 juta dolar AS atau sekitar Rp10 triliun.
Anggaran besar tersebut mencakup biaya pengembangan, pemasaran, serta konten tambahan pasca peluncuran.
Black Ops Cold War jadi game dengan biaya produksi terbesar yang terungkap hingga saat ini.
Sebagai salah satu game dengan penjualan terbaik tiap tahunnya, tidak mengherankan jika franchise ini memiliki anggaran jumbo.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Gamepad Android Terbaik di Awal Tahun 2025 dan Harganya
2. Grand Theft Auto V
Anggaran:
275 Juta dolar AS (Rp4,2 Triliun)
Di posisi kedua, ada Grand Theft Auto V (GTA 5) yang dirilis oleh Rockstar Games pada 2013.
Meski sudah lebih dari satu dekade sejak peluncurannya, GTA 5 tetap menjadi salah satu game dengan biaya produksi terbesar, yaitu sekitar 275 juta dolar AS (Rp4,2 triliun).
Biaya besar ini termasuk pengembangan game, pemasaran, serta pengeluaran untuk menciptakan open-world detail dan realistis.
Usai terjual lebih dari 205 juta kopi, GTA 5 membuktikan bahwa investasi besar bisa membuahkan hasil.
3. Destiny
Anggaran:
500 Juta dolar AS (Rp7,7 Triliun)
Selanjutnya, ada Destiny, game online dari Bungie.
Game ini memiliki anggaran sekitar 500 juta dolar AS (Rp7,7 triliun), mencakup biaya pengembangan serta pemasaran selama beberapa tahun.
Destiny bukan game dengan penjualan sebaik GTA 5 atau Call of Duty, tapi game ini anggarannya sangat besar.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Meja Gaming Terbaik di Bawah Rp1 Jutaan yang Harus Kamu Miliki!
Mengapa Biaya Produksi Game Mencapai Ratusan Juta Dolar?
Biaya produksi video game di atas bukan hanya untuk pengembangan teknis, seperti desain grafis, animasi, dan pengkodean.
Biaya yang dicantumkan termasuk untuk pemasaran, pengembangan cerita, dan pembuatan konten tambahan pasca rilis.
Dengan banyaknya game yang kini memiliki fitur open-world sangat besar serta detail, biaya menghadirkan pengalaman imersif dan realistis pun kian tinggi.***