Indogamers.com - NetEase mengkonfirmasi pemutusan hubungan kerja (PHK) developer game Marvel Rivals di Amerika Serikat.
Mereka berdalih, keputusan ini diambil demi efisiensi pengembangan game.
Sebagaimana diwartakan Eurogamer pada 19 Februari 2025, juru bicara NetEase bilang bahwa PHK tersebut merupakan keputusan "sulit."
Baca Juga: 5 Fakta Game Marvel Rivals Sukses Besar tapi Malah PHK Tim Pengembangnya

"Kami menghargai kerja keras dan dedikasi mereka, serta akan menanganinya dengan hormat, dan mengakui kontribusi masing-masing," ujar perwakilan NetEase.
NetEase memastikan tim inti di China tetap berkomitmen menghadirkan pengalaman terbaik bagi gamer Marvel Rivals.
"Kami justru berinvestasi lebih banyak dalam pengembangan dan pertumbuhan game ini," lanjut NetEase.
Baca Juga: Kata Winnie The Pooh Dilarang di Game Marvel Rivals, Ini Ternyata Alasannya

Marvel Rivals, game tembak-tembakan gratis berbasis karakter Marvel, meledak sejak dirilis pada awal Desember 2024 lalu.
Di akhir pekan peluncurannya, game tersebut mencatatkan 10 juta pemain.
Hingga saat ini, masih ada lebih dari 100 ribu pemain harian Marvel Rivals di Steam, sementara per Januari 2025 pendapatan game tersebut diprediksi mencapai lebih dari 130 juta dolar AS (Rp2 triliun).
Kendati sukses besar, NetEase tetap memangkas sejumlah staf developer Marvel Rivals, termasuk sang direktur, Thaddeus Sasser.
Baca Juga: Kaum Pro-Palestina Ajak Boikot Film Captain America: Brave New World, Ternyata Ini Alasannya
PHK terbaru ini sejalan dengan tren restrukturisasi NetEase di luar negeri.
Pada November 2024 silam, studio Worlds Untold yang didukung oleh NetEase telah menyetop operasional.
Sementara awal tahun ini, Jar of Sparks, studio besutan eks kepala desain Halo Infinite, Jerry Hook, menunda proyek pertamanya sambil mencari mitra baru.
Adapun Liquid Swords, studio berbasis di Swedia yang juga didukung NetEase, mengumumkan PHK sebelum merilis game pertama mereka.***