Indogamers.com - Epic Games kembali menunjukkan tekadnya dalam memerangi para pengembang dan pengguna cheat di Fortnite. Perusahaan baru-baru ini mengumumkan melalui akun Twitter resminya bahwa mereka telah mengajukan gugatan hukum terhadap seorang individu yang diduga membuat dan menjual software cheat untuk Fortnite.
Dalam cuitannya, Epic Games menyatakan:
"Kami telah mengajukan gugatan baru terhadap seorang individu yang mengembangkan dan menjual software cheat yang memungkinkan pemain melihat melalui tembok dan menggunakan auto-aim. Kami juga akan menindak orang-orang yang membantu menjual software ini. Membuat dan menjual software curang melanggar aturan, dan kami akan terus berjuang untuk menghentikannya di Fortnite."
Baca Juga: Jarang Diketahui, Ini 6 Fakta Unik Tentang Epic Games yang Harus Kamu Simak
Detail Gugatan Epic Games
Menurut laporan Polygon, gugatan ini diajukan di Pengadilan Distrik AS untuk distrik timur Carolina Utara, tempat Epic Games berkantor pusat. Perusahaan menuduh Ediz Atas, yang juga dikenal dengan nama Sincey Cheats dan Vanta Cheats, telah membuat dan menjual cheat sejak setidaknya Januari 2023.
Epic Games juga mengklaim bahwa setelah mengirimkan pemberitahuan DMCA untuk video YouTube yang menampilkan cheat tersebut, Sincey Cheats mengirimkan email palsu ke YouTube dengan berpura-pura sebagai karyawan Epic. Email tersebut mengklaim bahwa Epic ingin "membatalkan klaim pelanggaran hak cipta" menggunakan alamat email palsu.
Selain itu, Epic menyatakan telah memberikan puluhan ribu ban pada akun Fortnite yang menggunakan cheat dari Sincey Cheats sejak 2022, termasuk lebih dari 15.000 ban pada akun pemain di AS.
Gugatan ini juga menuntut ganti rugi dari lima individu yang tidak disebutkan namanya karena mendistribusikan cheat tersebut melalui platform seperti Discord dan Telegram.
Baca Juga: Rekomendasi 2 Game Gratis di Epic Games. Buruan Klaim, Waktu Terbatas
Sejarah Gugatan Epic Games Melawan Cheater
Epic Games dikenal sangat agresif dalam menindak para pengembang cheat. Pada 2022, perusahaan berhasil memenangkan gugatan terhadap seorang pembuat cheat di Australia dan menyumbangkan dana kompensasi yang didapat ke amal.
Selain itu, Epic juga pernah menggugat seorang pemain yang menggunakan cheat selama turnamen Fortnite dengan hadiah jutaan dolar. Pemain tersebut dipaksa mengembalikan hadiah yang diraih dan membuat permintaan maaf publik.
Epic Games bukan satu-satunya perusahaan yang gigih melawan cheat. Aktivision juga memenangkan gugatan senilai £11,3 juta melawan pengembang cheat Call of Duty, sementara Bungie berhasil mendapatkan kompensasi $4,4 juta dari penjual cheat Destiny, Aimjunkies.***