Indogamers.com - Waduh, gaes! Ingat Marc-Alexis Côté? Dia itu otak di balik franchise legendaris yang kita kenal, Assassin’s Creed (terutama seri AC I dan AC II yang klasik banget!). Nah, setelah bertahun-tahun desas-desus soal kenapa dia cabut dari Ubisoft pada 2010, sekarang dia akhirnya buka-bukaan dan klarifikasi soal drama di balik layar tersebut!
Saya Dianggap Kapten Kapal yang Diminta Turun
Selama ini, banyak yang mengira Désilets mundur alias resign karena alasan pribadi atau ingin 'istirahat kreatif'. Tapi ternyata, ceritanya enggak sesederhana itu, bro.
Dalam sebuah post terbuka yang emosional, Marc-Alexis Côté menegaskan bahwa dia tidak membuat keputusan untuk pergi. Justru, dialah yang diminta Ubisoft untuk menyerahkan kepemimpinan franchise tersebut kepada orang lain yang lebih sesuai dengan struktur organisasi baru mereka.
Dia bahkan menggambarkan dirinya seperti seorang Kapten kapal yang setia.
"Faktanya sederhana: Saya tidak membuat pilihan itu [untuk pergi]. Ubisoft memutuskan untuk mengalihkan kepemimpinan franchise Assassin's Creed kepada seseorang yang lebih dekat dengan struktur organisasi barunya."
Désilets menambahkan bahwa posisi yang ditawarkan padanya setelah itu enggak memiliki ruang lingkup dan kontinuitas yang sama dengan pekerjaan yang dia kerjakan selama ini.
Bukan Resign Biasa, Ini Soal Integritas
Klarifikasi ini penting banget buat Marc-Alexis Côté karena menyangkut narasi kariernya. Dia merasa berhutang budi pada timnya, baik yang lama maupun yang baru, untuk menjelaskan fakta sebenarnya. Dia enggak mau publik mengira dia meninggalkan "anaknya" (AC) di tengah jalan.
"Saya berutang kepada tim saya, dulu dan sekarang, untuk mengatakan ini dengan jelas: Saya tidak pergi. Saya tetap di pos saya sampai Ubisoft meminta saya untuk minggir (step aside)."
Désilets mengatakan, sebagai seseorang yang tumbuh terinspirasi oleh Star Trek (TNG!), dia melihat dirinya sebagai kapten kapal Assassin’s Creed yang hanya akan pergi setelah semua awak di dalamnya aman.
Pesan Klasik Tetap Terukir di Hati
Meskipun harus menghadapi perpisahan yang pahit (bahkan ada drama kedua kalinya dia dipecat dan diusir dari kantor pada 2013, yang memicu tuntutan hukum panjang sebelum dia mendapat kembali hak atas Project 1666), Désilets menegaskan enggak ada dendam di hatinya.
Kutipan Penutup Marc-Alexis Côté:
"Saya ingin jelaskan bahwa saya tidak menyimpan dendam. Ubisoft telah menjadi rumah bagi saya sepanjang kehidupan profesional saya, dan saya akan selalu bersyukur atas orang-orang, proyek-proyek, dan keyakinan bahwa bersama-sama kami dapat menciptakan dunia yang menginspirasi jutaan orang."
Dia menutup suratnya dengan salam khas Assassin's Creed yang bikin kita auto nostalgia: "Nothing is true. Everything is permitted."
Penutup
Well, gaes, ternyata drama di balik game sebesar Assassin's Creed juga enggak kalah seru dari gameplay-nya ya. Rasanya lega akhirnya kita tahu cerita sebenarnya dari sang kreator.
Gimana tanggapan kalian soal klarifikasi dari Marc-Alexis Côté ini? Apakah menurut kalian keputusan Ubisoft dulu tepat untuk masa depan franchise AC?***






















