Yatoro Sayangkan Hukuman Permanen Valve Kepada Koma yang Ia Rasa Tidak Adil

Pemain carry Team Spirit, Illya "Yatoro" Mulyarchuk, menyayangkan keputusan Valve memban permanen Kamil "Koma" Biktimirov dari turnamen resmi Dota 2 untuk selamanya. 

IDGS, Sabtu, 24 Desember 2022 - Esports Dota 2 dikejutkan dengan berita dihukumnya 10 pemain oleh Valve. Hukuman itu tidak main-main, mereka dilarang tampil di turnamen-turnamen resmi Dota 2 termasuk The International, untuk selamanya. Praktis, karir profesional Dota 2 mereka tamat sudah.

Yang membuat berita itu semakin menarik perhatian adalah karena salah satu dari 10 pemain itu adalah carry anyar Virtus.pro, Kamil "Koma`" Biktimirov, yang baru saja mereka rekrut untuk menghadapi Winter Tour Dota Pro Circuit (DPC) 2023 dan belum sempat dimainkan di laga resmi.

https://twitter.com/pglesports/status/1604415902300217345?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1604415902300217345%7Ctwgr%5E836877593bf1555083c9ca55ae2639e9c3e70c46%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=https%3A%2F%2Findogamers.id%2Fvalve-beri-sanksi-larangan-tampil-permanen-di-turnamen-dota-2-bagi-10-pemain-salah-satunya-pemain-virtus-pro%2F

Meski VP pada akhirnya berhasil menemukan pengganti Koma, dihukumnya Koma secara mendadak hampir membuat tim berlogo beruang itu kebakaran jenggot.

DI sisi lain, carry Team Spirit, Yatoro (YatoroGod) menyayangkan keputusan Valve menghukum Koma. Dalam sebuah percakapan di platform Telegram, Yatoro menyatakan bahwa menurutnya sembilan pemain lain pantas dihukum karena melakukan praktik 322 (sebutan untuk praktik sharing akun di Dota 2), namun seharusnya Koma tidak ikut dihukum secara permanen.

Menurut Yatoro, ia dan Koma adalah teman yang telah sering bermain bersama dalam tiga tahun terakhir. Yatoro tahu benar seperti apa karakter Koma dan betapa besar usaha Koma dalam berlatih sehingga Yatoro yakin temannya itu tidak mungkin terlibat dalam skandal sharing akun.

Meski begitu Yatoro juga mengakui bahwa Koma bermain menggunakan 2 akun berbeda. Akan tetapi Yatoro berargumen bahwa hukuman 1 tahun larangan berkompetisi lebih adil daripada seumur hidup.

Seiring dengan hukuman yang diterimanya, Koma telah meminta maaf kepada VP dan komunitas eSports Dota 2 Eropa Timur. Pemain 20 tahun itu kini tengah memohon kepada Valve untuk mengurangi hukumannya agar tidak menjadi permanen namun hingga artikel ini ditulis belum ada kabar terbaru mengenai respon Valve.

 

(Stefanus/IDGS)

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

News

Alasan PES Berubah menjadi eFootball Kamis 26 Desember 2024, 04:19 WIB