Indogamers.com - Respawn Entertainment mengumumkan perubahan besar terkait dukungan sistem operasi (OS) untuk game Apex Legends.
Keputusan ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan pemain.
Berikut lima fakta penting penghapusan support Linux di Apex Legends, merujuk Game Rant, Jumat (1/11/2024).
1. Disetop untuk Atasi Cheating
Respawn menghentikan dukungan sistem operasi Linux untuk mempermudah upaya memerangi kecurangan dalam game.
Pasalnya, sifat open source Linux dianggap memberi celah untuk eksploitasi yang dapat merusak integritas game.
2. Masalah Kecurangan Sudah Lama Dialami Apex Legends
Sejak dirilis pada awal 2019, Apex Legends terus berjuang melawan para cheater yang mengganggu pengalaman main.
Upaya terbaru ini merupakan bagian dari langkah Respawn menanggapi keluhan komunitas mereka.
3. Linux Hanya Digunakan oleh Sedikit Pemain
Dalam pertimbangan, Respawn mencatat bahwa jumlah pemain yang pakai OS Linux sangat kecil dibanding keseluruhan basis pemain Apex Legends.
Meski demikian, segmen kecil ini tetap dianggap berdampak karena berpotensi menghadirkan risiko kecurangan.
4. Pengguna Steam Deck Ikut Terdampak
Pemain Apex Legends yang menggunakan Steam Deck juga terdampak keputusan ini.
Namun, Respawn menyarankan solusi bagi pengguna Steam Deck agar mereka instal sistem operasi Windows untuk tetap bisa bermain game ini.
Baca Juga: Siapkan Mental, ini 5 Game PC Tersulit yang Butuh Skill Dewa. Kesabaran Setipis Tisu Jangan Main
5. Praktik Biasa di Game Lain
Penghapusan dukungan Linux di game kompetitif sebenarnya bukan hal baru.
Beberapa game populer seperti Fortnite dan Valorant juga tidak support Linux.
Langkah Respawn dianggap sejalan dengan standar industri untuk menjaga keamanan dan integritas game.***