Indogamers.com-Fakta mengungkap banyak anak Indonesia berkata kasar atau melakukan verbal abuse. Ironisnya perilaku ini terjadi dari game online atau menonton streamer game.
Perilaku ini tentu membahayakan, apalagi norma ketimuran Indonesia, yang mengedepankan sopan santun.
Baca Juga: Main Game Makin Ngebut! Ini 5 Alasan Kenapa Gamers Wajib Punya Motherboard MSI
Beberapa penelitian di Indonesia telah mengungkap adanya hubungan antara paparan game online dan konten dari streamer game dengan perilaku kasar pada anak-anak dan remaja.
Berikut adalah beberapa temuan dari penelitian tersebut:
1. Perubahan perilaku sosial
Anak-anak yang kecanduan game online cenderung mengalami perubahan perilaku sosial, seperti menjadi lebih emosional dan sering berkata kasar kepada teman maupun orang tua. Hal ini disebabkan oleh interaksi virtual saat bermain game yang memperkenalkan mereka pada bahasa yang tidak sopan.
2. Anak terpapar kata kasar, kotor, dan umpatan
Sebanyak 85,7% responden dalam sebuah penelitian berpendapat bahwa konten game streaming yang beredar saat ini mengandung kata-kata kasar, kotor, dan umpatan.
Paparan terus-menerus terhadap bahasa seperti ini dapat memengaruhi akhlak seseorang dalam bertutur kata.
3. Perilaku agresif dan verbal
Kecanduan game online memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku agresif pada anak-anak. Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang kecanduan game online cenderung menunjukkan perilaku agresif, termasuk penggunaan kata-kata kasar dan mudah marah.
Anak-anak usia dini yang sering bermain game online cenderung mengeluarkan kata-kata kasar saat bermain. Mereka menganggap hal tersebut sebagai luapan emosi, yang menunjukkan bahwa paparan terhadap bahasa kasar dalam game dapat memengaruhi cara mereka mengekspresikan diri.
Temuan-temuan ini menyoroti pentingnya pengawasan orang tua dan pendidik dalam memantau aktivitas anak-anak terkait game online dan konten digital lainnya.
Baca Juga: Jadi Korban Verbal Abuse, Player Mobile Legends Alami Trauma dan Pilih Gak Main Lagi
Membatasi paparan terhadap konten yang mengandung bahasa kasar dan memberikan edukasi tentang pentingnya komunikasi yang sopan dapat membantu mencegah perkembangan perilaku negatif pada anak-anak dan remaja.***
Sumber tulisan:
E-Journal IAI Diniyyah Pekanbaru
jurnal.umpalopo.ac.id
https://prosiding.unma.ac.id/index.php/semnasfkip/article/view/660?utm_source=chatgpt.com