Indogamers.com-Saat ini lazim ditemui anak-anak berkata-kata kasar, baik saat komunikasi dengan sesama teman, bahkan ke orang yang lebih dewasa.
Sejumlah game, seperti game multiplayer (MOBA, FPS) seperti Mobile Legends atau Valorant, turut berandil besar terhadap perubahan perilaku ini. Dalam aktivitasnya, game-game ini kerap mengandung makian dari sesama pemain atau streamer dan ditiru anak-anak.
Baca Juga: Jadi Korban Verbal Abuse, Player Mobile Legends Alami Trauma dan Pilih Gak Main Lagi
American Psychological Association (APA) dalam penelitiannya bahkan menyebut bahwa paparan game kompetitif tanpa bimbingan meningkatkan kemungkinan munculnya impuls agresif, khususnya pada anak usia sekolah dasar.
Baca Juga: Penelitian Ungkap, Verbal Abuse Jamak Terjadi di Permainan Mobile Legends
Di tengah darurat kata-kata kasar imbas dari game, sejumlah langkah penting bisa dilakukan oleh pemerintah. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Untuk Orang Tua
Batasi waktu bermain game (misalnya maksimal 1-2 jam sehari).
Gunakan parental control di perangkat atau router untuk membatasi akses.
Temani dan awasi anak saat bermain, tanyakan apa yang mereka mainkan.
Kenalkan game edukatif atau kreatif, seperti Minecraft (Creative Mode), Toca Boca, Math Games.
2. Untuk Sekolah/Guru
Edukasi tentang etika digital di kelas, misalnya dalam mata pelajaran sekolah yang berkaitan atau Teknologi Informasi.
Ajak siswa berdiskusi soal konten positif dan negatif dari internet dan game.
Adakan kegiatan non-digital yang menarik, seperti klub seni, olahraga, atau sains.
3. Untuk Pemerintah/Regulator
Pengetatan rating usia game di Indonesia.
Kampanye nasional literasi digital untuk orang tua.
Kontrol terhadap konten streamer yang sering diakses anak-anak (misalnya, filter YouTube Kids yang lebih ketat).
Kolaborasi dengan developer lokal untuk menciptakan game-game edukatif dan ramah anak.
Kiranya perlu langkah cepat agar masalah ini tidak menjadi beban masa depan untuk generasi penerus.***