Pada awal-awal pemberitaan, Google Glass memancing banyak netizen serta masyarakat untuk mencobanya. Berbagai demo serta video mengenai kecanggihan Google Glass menyebar dan mendapat respon sangat baik. Namun seiring berjalannya waktu nyatanya di akhir tahun 2014 ini tidak ada lagi penampakan dari kacamata canggih buatan Google ini. Apakah kacamata canggih ini akan segera terlupakan begitu saja?

Banyaknya kontroversial mengenai Google Glass memang sudah tidak asing lagi. Dimulai dari tidak bolehnya pemakaian kacamata ini di bioskop, saat berkendara dan juga di Airport.

Tidak dipungkiri bahwa Google Glass memang sudah mulai dilupakan, hal ini juga terlihat jelas dari sang pengembang Google sendiri yang terus memundurkan jadwal perilisannya ke publik. Dilansir dari Wareable, saat ini beberapa pihak yang tergabung dalam tim pengembang dari Google Glass seperti kehilangan harapan.

Ironisnya, ada sekitar 9 pengembang yang sudah memutuskan untuk menghentikan dukungan mereka pada aplikasi-aplikasi Google Glass. Kebanyakan alasan penghentian itu adalah sedikitnya pengguna yang secara otomatis mengurangi keuntungan mereka. Hingga saat ini, masih terdapat sekitar 100 aplikasi yang bertahan di Google Glass. Ternyata tidak hanya pengembang saja yang kehilangan harapan pada kacamata pintar Google itu. Selama 6 bulan terakhir tercatat ada 3 pegawai utama proyek pengembangan Google Glass telah meninggalkan Google, salah satunya adalah lead developer Babak Parvis.

Jika melihat turunnya minat masyarakat saat ini, nampaknya penjualan perdana Google Glass di tahun 2015 akan sangat turun mungkin jauh dari ekspetasi terlebih lagi dibeberapa negara maju, penggunaan Google Glass masih mendapat pertentangan dan larangan.

(Afg)