Banyak dari pengguna Smrtphone yang memilih mengamankan perangkatnya dengan Pattern Lock. Kunci yang satu ini memang sangat populer dibandingkan dengan cara penguncian lainnya seperti PIN dan password. Namun dibalik keamanannya dengan pola yang terlihat rumit, ternyata Pattern Lock memiliki celah keamanan yang rentan. Sekelompok peneliti yang berasal dari Lancaster University menemukan kelemahan dari Pattern Lock, seperti Indogamers lansir dari laman ZDNet, Jumat (27 Januari 2017).

Para peneliti mengungkapkan cara untuk membongkar Pattern Lock sebenarnya mudah dilakukan, dengan bermodalkan alat perekam video, Smartphone yang dikunci dengan Pattern Lock sudah dapat dibuka.

Dalam proses penelitiannya, para peneliti merekam semua pergerakan tangan dari pengguna Smartphone saat membuat pola untuk mengunci layar Smartphone-nya. Dengan memanfaatkan algoritma yang digunakan untuk merekonstruksikan pola penguncian, para peneliti berhasil membongkar Pattern Lock.

Berdasarkan pengujian yang dilakukan, dari 2015 Smartphone yang dikunci dengan menggunakan Pattern Lock, 120 pola dinyatakan berhasil dibuka. Bahkan, peneliti dapat melakukan kurang dari lima kali percobaan untuk membobol Smartphone yang terkunci tersebut.

Dengan adanya penelitian ini, para peneliti menyarankan pengguna Smartphone untuk tidak menggunakan Pattern Lock untuk mengamankan Smartphone-nya. Selain itu, pengguna juga harus bisa menutup segala pergerakan tangan saat membuka maupun membuat kunci Smartphone, agar tidak diketahui oleh orang lain.