Indogamers.com - Sejumlah stakeholder industri game menyentil rencana pemerintah yang hendak mewajibkan publisher game berbadan hukum.
Tanggapan datang dari CEO Toge Productions Kris Antoni Hadiputra Nurwono dan CEO Anoa Interactive Danendra Anugraha, Sabtu (27/1/2024).
"Yang satu sudah benar dukungannya, ini kok ngulah mulu, dah," ujar Danendra, menyindir Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Di sisi yang sama, Kris Antoni menganggap kebijakan publisher game wajib berbadan hukum "sangat tidak realistis, tidak scalable, dan rawan korupsi atau abuse."
"Gw kecewa berat. Yg gw takutkan adalah IGRS bakal dijadiin senjata buat gatekeeping, sensor, dan lahan basah korupsi," terang CEO Toge Productions itu.
Menurut Kris, kebijakan tersebut justru bisa menghambat potensi game dari dalam negeri.
Sebagai contoh, game indie yang tak punya badan hukum bakal kalah saing, bahkan tergusur oleh publisher luar negeri.
"Apa proteksi buat studio lokal?"
"Kalau mau bangun industri game bukan begini caranya, Pak. Ini malah hanya akan menghambat dan bikin birokrasi makin ribet," tegas Kris.
"Gw lelah banget sumpah. Mau majuin industri game Indonesia, kok malah dihambat negara sendiri di setiap langkah?!"
Baca Juga: Publisher Game di Indonesia Wajib Berbadan Hukum, Begini Tanggapan CEO Gamecom Team
Baca Juga: 4 Kontroversi Kominfo yang Pernah Blokir Steam hingga Epic Games Store
Kabar mengenai kewajiban penerbit game untuk memiliki badan hukum menarik perhatian setelah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengonfirmasi rencana tersebut.
Menurut Samuel Abrijani Pangarepan, Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kominfo, game yang tak memenuhi persyaratan akan diblokir oleh Kominfo.
Peraturan ini berkaitan dengan IGRS yang sebelumnya diatur dalam Peraturan Menteri Kominfo Nomor 11 Tahun 2016 tentang Klasifikasi Permainan Interaktif Elektronik, berdasarkan kategori konten game dan kelompok usia pengguna.
Update terbaru dari akun resmi Instagram IGRS pada Sabtu (27/01) menyatakan, aturan tersebut segera diperbarui.