Indogamers.com - NetEase Games selaku raksasa game asal Tiongkok sedang diterpa skandal yang melibatkan sejumlah karyawan dan petinggi perusahaan.
Berikut lima fakta tentang kasus pencucian uang yang mengguncang perusahaan game tersebut, merujuk laporan Bloomberg Law dan Game Rant, Senin (11/11/2024).
1. Sembilan Karyawan Dipecat dan Ditangkap
Sebanyak sembilan karyawan NetEase Games dipecat setelah ditangkap oleh otoritas China atas tuduhan suap dan pencucian uang.
Dua di antaranya eksekutif senior: Xiang Lang (manajer umum NetEase Games) dan Jin Yuchen (eks pemimpin divisi esports).
Dalam pernyataan yang dikutip dari memo internal perusahaan, NetEase menyatakan, "tidak menoleransi pelanggaran prinsip integritas perusahaan, dan akan mengambil langkah tegas dalam memberantas praktik korupsi."
2. Transaksi dengan 28 Pemasok Hingga Rp 4,3 Triliun
Kasus ini melibatkan dugaan pengadaan dari 28 pemasok dengan total nilai kontrak 140 hingga $279 juta dolar AS atau sekitar Rp2,2 sampai Rp4,3 triliun.
Transaksi ini menimbulkan kecurigaan akan upaya pencucian uang di balik pembelian besar yang melibatkan sejumlah pemasok.
Situs berita Tiongkok Leifeng melaporkan, "penyelidikan ini berfokus pada aktivitas pengadaan yang terindikasi melibatkan transaksi dalam jumlah besar."
3. Pertumbuhan NetEase sebagai Perusahaan Game
NetEase pertama kali didirikan pada 1997 oleh Ding Lei dengan fokus pada sektor teknologi, sebelum beralih ke dunia game pada 2020.
Sejak itu, NetEase tumbuh pesat, mereka mulai mengakuisisi pengembang seperti Grasshopper Manufacture, dan merekrut veteran industri game, seperti Toshihiro Nagoshi, serta Daisuke Sato dari Sega.
“NetEase mempercepat ekspansinya dengan membuka studio-studio baru yang dipimpin oleh tokoh terkemuka,” tulis Bloomberg Law dalam laporan terkait.
Baca Juga: 5 Fakta Game Astro Bot Terjual 1,5 Juta Unit dalam 3 Bulan Setelah Rilis
4. Proyek Game Besar di Tengah Skandal
Lepas dari proses penyelidikan yang sedang berlangsung, NetEase Games masih lanjut menggarap dua game besar: Project Mugen dan Where Winds Meet.
Project Mugen, game RPG Open-World yang terinspirasi dari Grand Theft Auto, sedang digarap untuk PC, PS5, dan mobile.
Sementara itu, Where Winds Meet sudah dijadwalkan rilis tahun 2025 mendatang.
Bloomberg Law melaporkan, “proyek-proyek ini merupakan bagian dari ekspansi NetEase ke dunia game AAA internasional.”
5. Setahun Dua Skandal Korupsi
Dalam setahun terakhir, NetEase melakukan dua penyelidikan korupsi besar, termasuk kasus sebelumnya pada September 2023.
Pada penyelidikan pertama, NetEase Games menyorot kasus suap yang terjadi di lingkup perusahaan.
Juru bicara perusahaan mengatakan kepada Bloomberg Law, “Kami berkomitmen untuk menjaga etika kerja dan akan bekerja sama dengan otoritas demi memastikan proses penyelidikan berlangsung transparan."***