Indogamers.com - Game Wild, yang diumumkan sebagai proyek ambisius eksklusif untuk PS4 pada tahun 2014, kini menjadi sorotan tajam setelah pengakuan mengejutkan dari kreator utamanya, Michel Ancel.
Mantan desainer Ubisoft ini mengungkapkan bahwa cara Ubisoft menangani game tersebut adalah sebuah "skandal nyata" yang mencerminkan kekacauan internal perusahaan pada masa itu.
Dalam wawancara terbaru dengan Superpouvoir, Ancel menjelaskan kronologi di balik nasib buruk Wild. Game bertahan hidup ini awalnya dikembangkan oleh Wild Sheep Studio, sebuah studio indie yang didirikan Ancel, dengan dukungan penerbitan dari Sony Interactive Entertainment.
Baca Juga: 10 Game Mengemudi dan Balap dengan Grafis Keren yang Wajib Dicoba
Disadur dari VGC pada Selasa, 10 Desember 2024, usai Ancel meninggalkan industri pada tahun 2020, proyek tersebut ditinggalkan dan akhirnya dibatalkan pada 2021.
Ancel mengklaim bahwa masalah serius dimulai saat Ubisoft Paris mengambil alih proyek tersebut. Ia menyebut bahwa keputusan untuk menyerahkan Wild ke departemen editorial Ubisoft, yang saat itu dipimpin oleh Tommy Francois, adalah kesalahan fatal.
Francois sendiri kemudian meninggalkan Ubisoft setelah menghadapi tuduhan pelecehan seksual dalam skandal besar yang mengguncang perusahaan.
Baca Juga: Top 10 Game Simulator Mengemudi Terbaik di PC
“Pada saat itu, departemen editorial sedang berada di tengah ledakan akibat kasus internal terkait Tommy Francois, yang kebetulan bertanggung jawab atas Wild,” ujar Ancel.
Ancel juga menuduh tim editorial Ubisoft Paris membuat berbagai perubahan tanpa memahami inti dari game tersebut. Ia menyebut bahwa game tersebut “benar-benar dihancurkan” oleh orang-orang yang memaksakan revisi tanpa memainkan game itu sendiri.
Masalah semakin rumit ketika Sony, setelah perubahan besar di jajaran manajemennya, berupaya merebut kembali hak atas Wild dari Ubisoft.
Baca Juga: Peluncuran Grand Theft Auto 6 Bikin Penerbit Game Lain Khawatir
Sony bahkan menawarkan untuk menggandakan anggaran pengembangan. Namun, kontrak dengan Ubisoft sudah terlanjur disepakati, sehingga Wild Sheep Studio tidak bisa menerima tawaran tersebut.
“Sony ingin permainan itu kembali, tetapi Ubisoft sudah mengambil alih. Sayang sekali. Itu adalah kesempatan besar yang terbuang," kenang Ancel.
Skandal ini mencerminkan sisi gelap industri game, di mana ambisi besar sering kali tergelincir oleh kekacauan internal dan keputusan yang buruk.
Nasib Wild kini menjadi pengingat pahit bahwa bahkan proyek paling ambisius pun bisa berakhir tragis jika tidak dikelola dengan baik.***