4 Jenis Game yang Berpotensi Memberikan Dampak Negatif bagi Anak

Ilustrasi anak menjadi korban kekerasan verbal dari game. (FOTO: Unsplash.com)

Indogamers.com-Hampir semua anak-anak usia sekolah Indonesia mengenal dan memainkan game.

Sejumlah game diduga memberikan efek negatif bagi anak karena unsur permainan dan komunitasnya. Kecenderungan anak untuk berubah kasar, agresif, dan kecanduan begitu besar.

Baca Juga: 3 Perilaku Negatif Anak yang Disebabkan oleh Game

Apa saja jenis game yang berpotensi memberikan dampak negatif?

1. Game dengan Kekerasan Tinggi

Contoh: Call of Duty, PUBG, Free Fire, GTA

Anak terpapar tembak-menembak, pembunuhan, dan kekerasan ekstrem.

2. Game dengan Unsur Kata Kasar/Umpatan

Contoh: Banyak game multiplayer (MOBA, FPS) seperti Mobile Legends atau Valorant yang interaksinya melalui voice chat atau teks chat.

Sering mengandung makian dari sesama pemain atau streamer yang mereka tiru.

3. Game yang Bersifat Adiktif & Pay-to-Win

Contoh: Clash of Clans, Genshin Impact

Bisa memicu kecanduan, membuat anak lupa waktu dan ingin terus membeli item dengan uang asli.

4. Game Bermuatan Seksual/Erotis Terselubung

Beberapa game RPG dari luar negeri menyisipkan karakter berpakaian terbuka atau adegan sugestif yang tidak cocok untuk anak.

Baca Juga: 5 Dampak Buruk Bermain Game Online, Gangguan Mental sampai Bikin Candu

Dampak Negatif Game Tersebut bagi Anak

Perubahan perilaku

  • Anak jadi mudah marah, kasar, suka meniru kata-kata dari game atau streamer.

  • Menurunnya rasa empati dan etika sopan santun.

Gangguan Kesehatan Fisik dan Mental

  • Mata lelah, postur tubuh buruk, sulit tidur, gangguan konsentrasi.

  • Bisa memicu stres dan isolasi sosial.

Prestasi Akademik Menurun

  • Waktu belajar terganggu karena lebih memilih main game.

  • Kurang motivasi belajar dan cenderung mudah bosan di sekolah.

Kecanduan dan Gangguan Emosional

  • Marah jika dilarang main.

  • Sulit bersosialisasi tanpa game.

Untuk itu, diperlukan peran orang tua, khususnya saat anak-anak di rumah. Orangtua berperan sebagai pengendali dan pengatur waktu bagi anak menggunakan gadgetnya.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI