Indogamers.com - Pada 15 Oktober 2024, Purearts, perusahaan yang memproduksi patung Assassin’s Creed Shadows Yasuke & Naoe, mengeluarkan pernyataan permintaan maaf setelah backlash mengenai desain yang dianggap “sensitif”.
Dalam pernyataannya di media sosial X, Purearts mengakui kesalahan tersebut dan menyampaikan penyesalan atas dampak yang ditimbulkan.
Permintaan Maaf dan Perubahan Desain
Dilansir dari Dexerto.com, dalam pernyataannya, Purearts menulis: “Kami baru saja merilis desain yang tidak sensitif. Kami menghargai dan belajar dari kekhawatiran yang telah disampaikan kepada kami, dan kami meminta maaf atas kerugian yang ditimbulkan.
Setelah membaca dan memproses umpan balik, kami segera kembali ke papan gambar dan saat ini sedang merombak desain Qlectors Assassin’s Creed Shadows Yasuke & Naoe. Nantikan perkembangan selanjutnya!”
Pusat Kontroversi: Gerbang Torii yang Patah
Meskipun karakter Yasuke dan Naoe tidak menerima kritik, fokus utama dari backlash online terletak pada gambaran gerbang torii yang patah.
Banyak pengguna media sosial Jepang dengan cepat menunjukkan bahwa mereka belum pernah melihat gerbang torii dengan satu kaki, kecuali di Kuil Sanno di Nagasaki.
Baca Juga: Assassin's Creed Invictus Diklaim Terinspirasi dari Fall Guys, Begini Bocorannya
Gerbang torii ini terkenal di seluruh dunia karena patah akibat ledakan atom di Nagasaki pada 9 Agustus 1945.
Oleh karena itu, patung Qlectors Assassin’s Creed Shadows Yasuke & Naoe saat ini ditarik dari penjualan.
Pre-Order Tetap Berlanjut
Penting untuk dicatat bahwa meskipun patung tersebut ditarik dari penjualan, pre-order tidak dibatalkan.
Baca Juga: Pre-order Assassin's Creed Shadows Bikin Kaget Meski Penuh Kontroversi
Purearts akan menghubungi pelanggan melalui email dengan informasi lebih lanjut dalam waktu dekat.
Masalah Sebelumnya dengan Assassin’s Creed Shadows
Ini bukan pertama kalinya Assassin’s Creed Shadows menghadapi kritik dari komunitas gaming. Pada 23 Juli 2024, Ubisoft juga mengatasi keluhan dari komunitas Jepang setelah para penggemar menyoroti ketidakakuratan sejarah dalam game tersebut.
Banyak yang menilai arsitektur, tanda klan yang salah, dan ketidaksesuaian musiman dalam game ini.
Baca Juga: Punya Segudang Kontroversi, Permintaan Maaf Assassin's Creed Shadows Dinilai Enggak Tulus
Selain itu, ada juga keluhan mengenai peran Yasuke sebagai protagonis utama. Beberapa penggemar percaya bahwa Ubisoft telah melebih-lebihkan perannya dalam periode Sengoku dan keterlibatannya dengan Oda Nobunaga.
Sebagai tanggapan, Ubisoft mengumumkan bahwa Assassin’s Creed Shadows telah ditunda hingga 14 Februari 2025, untuk memberikan “sentuhan tambahan” pada judul franchise tersebut.
Kesimpulan
Kontroversi seputar patung Assassin’s Creed Shadows Yasuke & Naoe menunjukkan betapa pentingnya sensitivitas budaya dan sejarah dalam dunia gaming dan merchandise.
Baca Juga: Ubisoft Mendadak Minta Maaf Soal Assassin's Creed Shadows, Ada Apa?
Purearts berkomitmen untuk memperbaiki kesalahan ini, dan banyak yang berharap agar desain baru dapat menghormati warisan budaya Jepang dengan lebih baik.**