7 Alasan ini Jadi Penyebab Utama Ubisoft Bubarkan Tim Pengembang Prince of Persia: The Lost Crown

7 Alasan ini Jadi Penyebab Utama Ubisoft Bubarkan Tim Pengembang Prince of Persia: The Lost Crown (FOTO: Ubisoft)

Indogamers.com - Ubisoft baru saja mengumumkan pembubaran tim pengembang di balik Prince of Persia: The Lost Crown, meski game tersebut dirilis dengan ulasan positif. Berikut adalah beberapa alasan utama di balik keputusan tersebut:

1. Penjualan yang Lebih Rendah dari Ekspektasi

Prince of Persia The Lost Crown gameplay (Sumber: Ubisoft)

Meskipun Prince of Persia: The Lost Crown mendapatkan sambutan positif dari kritikus, penjualan awal game ini jauh di bawah ekspektasi Ubisoft.

Baca Juga: 5 Fakta Di Balik Ubisoft Bubarkan Developer Prince of Persia: The Lost Crown

Ini menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan Ubisoft menghentikan pengembangan lebih lanjut, termasuk potensi untuk sekuel.

2. Reaksi Negatif dari Komunitas Gaming

Prince of Persia The Lost Crown gameplay (Sumber: Ubisoft)

Sejak trailer pertama game ini dirilis pada Summer Game Fest 2023, komunitas gaming memberikan reaksi negatif, yang terlihat dari hanya 20% likes pada video trailer di YouTube.

Baca Juga: Ubisoft Bubarkan Tim Pengembang Game Prince of Persia: The Lost Crown

Penolakan dari audiens tersebut membuat popularitas game ini melemah sejak sebelum rilis, yang berdampak langsung pada penjualannya.

3. Strategi Pengelolaan Sumber Daya Ubisoft

Prince of Persia The Lost Crown gameplay (Sumber: Ubisoft)

Ubisoft memutuskan untuk membubarkan tim pengembang The Lost Crown sebagai bagian dari strategi untuk mengelola sumber daya perusahaan dengan lebih efisien.

Baca Juga: Berapa Banyak Game yang Telah Dibuat oleh Ubisoft? Ini Jawabannya

Sebagian besar anggota tim telah dipindahkan ke proyek-proyek lain di dalam Ubisoft, yang dianggap lebih menjanjikan dan dapat memanfaatkan keahlian mereka.

4. Ketidakpastian terhadap Sekuel

Prince of Persia The Lost Crown gameplay (Sumber: Ubisoft)

Meskipun beberapa anggota tim mengajukan ide untuk membuat sekuel, Ubisoft menolak proposal tersebut.

Baca Juga: Ubisoft Digugat atas Dugaan Bagikan Data Pengguna dengan Meta

Ubisoft beralasan bahwa merilis sekuel akan berisiko "memakan" penjualan dari game orisinal yang sudah lebih rendah dari harapan, sehingga lebih aman secara komersial untuk tidak melanjutkan proyek ini.

5. DLC Sebagai Gantinya

Prince of Persia The Lost Crown

Setelah proposal sekuel ditolak, tim pengembang sempat mengalihkan ide mereka untuk mengembangkan dua ekspansi DLC.

Baca Juga: Ubisoft Digugat atas Dugaan Bagikan Data Pengguna dengan Meta

Namun, Ubisoft akhirnya memilih untuk menghentikan pengembangan konten baru setelah DLC pertama dirilis pada bulan September, sebagai penutup roadmap konten pasca-peluncuran The Lost Crown.

6. Tidak Ada Masalah Produksi

Prince of Persia The Lost Crown gameplay (Sumber: Ubisoft)

Berdasarkan laporan, tim pengembang menikmati proses pembuatan The Lost Crown, bahkan menyebutnya sebagai salah satu pengalaman terbaik dalam karier mereka.

Baca Juga: Ubisoft Akhirnya Tanggapi Rumor Potensi Pembelian oleh Tencent

Meskipun tidak ada masalah produksi besar, keputusan untuk menghentikan proyek ini lebih didasarkan pada faktor komersial dan strategi perusahaan, bukan kendala teknis.

7. Fokus pada Waralaba Lain

Prince of Persia The Lost Crown gameplay (Sumber: Ubisoft)

Ubisoft tetap berkomitmen pada waralaba Prince of Persia, namun memilih untuk fokus pada strategi jangka panjang yang mencakup pengalaman Prince of Persia lainnya di masa mendatang.

Tim yang telah dibubarkan diharapkan dapat berkontribusi pada proyek-proyek lain yang dianggap lebih strategis untuk masa depan Ubisoft.

Baca Juga: Gara-gara Ini, Tencent Pertimbangkan Akuisisi Ubisoft

Keputusan Ubisoft untuk membubarkan tim pengembang Prince of Persia: The Lost Crown adalah langkah yang mengejutkan, terutama mengingat sejarah panjang dan popularitas waralaba ini.

Namun, keputusan ini tampaknya lebih didorong oleh pertimbangan komersial dan alokasi sumber daya internal daripada masalah kualitas atau produksi.**

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI